Pengakuan Ibu Tega Bunuh Anaknya: Supaya Tidak Hidup Susah

Ilustrasi garis polisi.
Sumber :
  • VIVAnews/Yandi Deslatama

VIVA – Kanti Utami (35), seorang ibu asal Brebes, Jawa Tengah, yang tega menganiaya tiga anaknya hingga menewaskan satu di antaranya menyampaikan sejumlah pengakuan terkait niatnya menggorok leher ketiga anaknya itu.

Dalam sebuah video yang beredar di medis sosial, Kanti Utami mengaku tidak gila. Hal tersebut ia ungkapkan kepada petugas kepolisian saat sedang berada di dalam ruang tahanan Mapolsek Tonjong.

"Saya ini enggak gila pak, dari kecil sudah dikurung. (dikurung) Sama semuanya," kata Kanti dalam video yang diunggah akun Instagram @andreli_48, Minggu 20 Maret 2022.

Garis polisi (ilustrasi)

Photo :
  • U-Report

Di dalam ruangan itu, ia membeberkan pada petugas bahwa dirinya dikurung sejak kecil. Selain itu, ia juga mengaku bahwa sangat ingin disayang oleh suaminya. Lebih lanjut, ibu itu berbicara bahwa dirinya ingin menyelamatkan anak-anaknya supaya tidak hidup susah.

"Saya ingin menyelamatkan anak-anak saya biar gak hidup susah," tuturnnya

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pelaku kini sudah dipindahkan ke rumah tahanan Polres Brebes. Motif pelaku yang nekat mengorok leher ketiga anaknya hingga menewaskan satu di antaranya itu pun masih diselidiki.

Namun, pelaku diduga depresi lantaran tekanan ekonomi dan kurangnya kasih sayang dari sang suami. Hal ini terlihat dari pengakuannya saat berada di dalam ruang tahanan.

Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Barang bukti tersebut antaranya, pisau kater, seprei kasur, bantal, handphone, dan bantal guling.

Sebelumnya diberitakan, seorang ibu bernama Kanti Utami (35) tega menganiaya tiga anaknya hingga satu di antaranya meninggal dunia. Peristiwa itu terjadi pada Minggu hari ini, 20 Maret 2022, sekitar pukul 04.30 WIB, di Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Brebes. 

Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Minggu pagi tadi dan pertama kali diketahui pertama oleh Hamidah, bibi pelaku. Sekitar pukul 04.30 WIB, Hamidah mendengar ada teriakan dari dalam kamar yang ditempati oleh terduga pelaku bersama ketiga anaknya.

Hamidah kemudian berusaha membuka pintu kamar, namun pintu dalam keadaan terkunci dari dalam. Karena panik, Hamidah berteriak minta tolong. Seorang warga bernama Iwan yang mendengar teriakan Hamidah pun datang. Keduanya lalu berupaya membuka paksa pintu.

"Saat pintu dibuka, anak yang bernama ARK sudah dalam kondisi meninggal dunia. Ada luka sayat di leher," ujar Kapolsek Tonjong AKP M Yusuf.

Selain satu anaknya meninggal dunia, dua lainnya mengalami luka parah. Kedua korban lainnya itu adalah KSZ (10) dan E (5). Tubuh mereka pun dipenuhi luka sayat.

Kedua korban yang selamat telah dirujuk ke RSUD Margono untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sementara jenazah ARK telah dimakamkan di TPU Dukuh Sokawera, Desa Tonjong.

Sajio, seorang petugas Puskesmas Tonjong menyebutkan jika terdapat luka sayat di leher ARK sepanjang 12 sentimeter dan sedalam 5 sentimeter. Hal ini diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan di Puskesmas setempat.

"Kalau yang dua lainnya, luka di leher, rahang dan dada," sebut Sajio.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Brebes AKP Syuaib Abdullah mengungkapkan, bahwa pihaknya telah berhasil mengamankan pelaku yang merupakan ibu dari ketiga anak-anak itu. Motif perbuatannya pun kini sedang didalami.

Selain pelaku, polisi juga telah mengamankan alat yang digunakan oleh pelaku untuk menganiaya anak-anaknya. "Pelaku ibunya, sudah kami amankan. Ini masih diproses," ungkap Syuaib.