Preman Terminal Pulogadung Lindungi Copet, Polisi Tak Tinggal Diam

Ilustrasi mobil polisi di lokasi kejadian.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA – Polisi memburu sekelompok preman yang diduga melindungi pencopet yang tertangkap seorang warga saat kepergok beraksi terhadap seorang pengedara wanita. Empat preman dibidik aparat untuk segera diringkus.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Ahsanul Muqaffi menyampaikan pihaknya berkoordinasi dengan Reskrim Polsek Pulogadung menelusuri empat terduga preman yang berusaha melindungi coper. Mereka juga diduga melakuan penyerangan terhadap anggota Sistem Komunikasi Masyarakat (Siskomas), Ade Saputra.

"Saat ini lagi kita kejar ya. Kelompok diduga preman yang melindung pencopet yang tertangkap warga," kata Ahsanul saat dikonfirmasi, Rabu, 5 Januari 2022. 

Pun, dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Pulogadung Ajun Komisaris Polisi Heru mengatakan pihaknya sejauh ini belum ada laporan dari wanita korban copet

Meski belum ada laporan, Heru mengatakan pihaknya akan tetap memburu pelaku copet. Dia menegaskan komplotan preman yang coba lindungi copet juga akan ditangkap. 

"Tetap kami tindaklanjuti untuk kami mengungkap penjambret yang ada di Terminal Pulogadung," tuturnya.

Kasus copet ini viral karena pelaku berhasil kabur lantaran ditolong teman-temannya. Peristiwa itu diketahui dari pengakuan Anggota Siskomas Pulogadung Ade Saputra.

Korban Ade membagikan cerita piluhnya melalui media sosial. Ia mengaku saat coba menghentikan pelaku copet tapi justru dapat ancaman dari preman.

Ade menyampaikan kejadian itu terjadi pada Minggu, 2 Januari 2022. Saat itu, Ade sedang bersama istrinya tengah melewati Terminal Pulogadung dalam kondisi jalanan macet.

"Nggak lama kemudian, istri saya melihat motor dari arah terminal, boncengan cewek sama cowok. Istri saya melihat cewek ini tasnya sudah dirogoh sama pencopet," ujarnya. 

Istri Ade lantas berteriak. Suaminya, Ade kemudian turun dari mobilnya dan berhasil menangkap pelaku dengan menarik kerahnya.

Ketika itu, Ade coba minta bantuan warga agar ikut mengamankan pelaku yang terus berontak. Tapi, warga tidak ada yang membantunya. 

Tak lama kemudian, ia mengeluarkan borgol dari dalam tas. Sang pencopet memberontak lalu teriak diduga untuk minta tolong teman-temannya.

Setelah itu, muncul teman-teman pelaku yang diduga preman setempat yang keluar dari arah Terminal Pulogadung.

"Satu orang mau memukul saya, saya menghindar. Terpaksa saya lepas itu copet demi keselamatan saya," kata Ade.