Ternyata Ada Campur Tangan DEA Ungkap Sabu Asal Iran di Karawaci
- istimewa
VIVA – Guna mengungkap tuntas jaringan peredaran dan produski sabu internasional asal Iran yang terbongkar di rumah mewah kawasan Karawaci Tangerang, Polres Metro Jakarta Barat melibatkan polisi Internasional Drugs Enforcemnet Agency (DEA).
Kapolres Metro Jakarta Barat Komebspol Ady Wibowo membenarkan pihaknya menggandeng pihak luar negeri untuk kasus tersebut.
"Kita akan bekerjasama dengan DEA karena ini merupakan jaringan narkoba Internasional," ujar Ady dikonfirmasi, Sabtu 4 September 2021.
Baca juga: Jadi Tersangka Narkoba, Coki Pardede Terancam 6 Tahun Penjara
Ady menjelaskan, dalam kasus pabrik sabu terbaru ini, para tersangka merupakan WNA asal Iran. Tersangka memperoleh bahan baku dari luar negeri, yang kemudian bahan mentah penguatan sabu tersebut di bawa ke Indonesia untuk diolah kembali hingga menjadi sabu siap konsumsi.
"Jadi ini merupakan sindikat jaringan narkoba asal Iran," ujarnya.
Sementara tujuan berkolaborasi dengan DEA, Ady menjelaskan yakni untuk mengetahui pasti sistem kerja dan peredaran hingga pergerakan jaringan internasional tersebut.
"Kami akan telusuri dan pelajari bagaimana pola dan sistem mereka bisa lolos sampai ke Indonesia bahan baku ini," ujarnya.
Diketahui dua orang tersangka Warga Negara Asing (WNA) berinisial BF dan FS tertangkap tangan memproduksi sabu di sebuah rumah mewah kawasan Karawaci, Tangerang Rabu 1 September 2021.
Kedua tersangka kini digelandang ke Mapolres Metro Jakarta Barat untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Kompol Danang, mengatakan dari penangkapan itu, penyidik mengamankan sabu diduga hasil produksi, cairan dalam galon air diduga sabu cair dan peralatan lainnya untuk mengolah.
"Kami amankan diduga sabu hasil produksi, cairan dalam galon air diduga sabu cair dan peralatan lainnya untuk mengolah," ujarnya.
Danang mengaku belum bisa menjelaskan secara detail terkait kasus pengungkapan produksi sabu taraf internasional ini lantaran masih dalam proses penyelidikan.
"Sementara masih dalam proses pengembangan," ujarnya.