Satpol PP Semarang Razia Gelandangan Malah Temukan 8 PSK

Petugas Satpol PP Kota Semarang memeriksa identitas seorang wanita yang disebut pekerja seks komersial (PSK) yang terjaring operasi razia pengemis dan gelandangan di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 28 April 2021.
Sumber :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Satpol PP Kota Semarang melakukan razia terhadap pengemis, gelandangan, orang terlantar (PGOT) yang beroperasi di jalan-jalan protokol dan pertokoan. Petugas malah juga menemukan pekerja seks komersial (PSK) yang tetap beroperasi saat siang pada bulan Ramadhan.

Razia terhadap PGOT dan PSK di Kota Semarang rutin dilakukan pada bulan Ramadhan hingga jelang Lebaran. Pada razia yang digelar Rabu, 28 April 2021, petugas menyisir jalan protokol dan persimpangan lampu merah, antara lain Jalan Ronggolawe, Jalan Kalibanteng, Jalan Semarang Indah, Jalan Indraprasta, Jalan Imam Bonjol, Jalan Patimura, Jalan Dr Cipto, dan kawasan Kota Lama.

Ada 23 PGOT dan 8 PSK yang terjaring dalam razia itu. Kedelapan PSK kedapatan mangkal di warung-warung makan di kawasan Kota Lama.

Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan, operasi yustisi merupakan tindak lanjut dari laporan warga kepada Wali Kota lewat sistem aduan #LaporHendi. Mereka yang terjaring kemudian dibawa ke Kantor Satpol PP untuk didata. 

"PGOT ada 7 orang, manusia karung dan gelandangan 16 orang, dan PSK 8 orang. Ada yang kita kirim ke RSJ, yang gelandangan dan manusia karung kita pulangkan ke rumah masing-masing dengan membuat surat pernyataan bila melakukan hal yang sama akan kita kirim ke resos (rehabilitasi sosial). Sementara untuk 8 PSK langsung kita kirim ke rehabilitasi sosial Wanita Utomo Solo," kata Fajar.

Fajar menambahkan, razia akan terus dilakukan selama bulan Ramadhan hingga Lebaran. Tak hanya menyasar PGOT maupun PSK, tapi juga pelaku judi togel.

Teguh Joko Sutrisno/Semarang