Juan Ungkap Cara Bunuh dan Kubur Kakak dalam Kontrakan di Depok
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Misteri pembunuhan sadis terhadap seorang pria yang jasadnya dikubur di lantai rumah kontrakan di Sawangan, Depok, Jawa Barat, akhirnya terungkap. Korban diketahui adalah Dedi dan pembunuh ternyata adalah Juana alias Juan, yang tak lain adiknya sendiri.
Tersangka diringkus Tim Resmob Polres Metro Depok di kawasan Gunung Pongkor Bogor pada Kamis, 19 November 2020, atau sehari setelah jasad korban ditemukan pada Rabu.
Dari hasil penyelidikan pun terungkap Juan menghabisi nyawa sang kakak dengan cara yang sadis.
“Dia menganiaya dengan beberapa benda tumpul, di antaranya yang paling mematikan adalah dipukul menggunakan tabung gas elpiji 3 kg di bagian dada punggung dan kepala,” kata Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah, Jumat 20 Oktober 2020
Adapun alasan tersangka membunuh kakaknya karena cekcok, atau pertengkaran berkaitan dengan rencana pernikahan. Aziz menjelaskan, tersangka sudah memiliki pacar sedangkan korban (Dedi) belum memiliki pendamping hidup.
“Si adiknya ingin segera nikah namun tidak bisa nikah sebelum kakaknya nikah. Ketika si adik ini mengejar kakaknya untuk segera menikah kakaknya tersinggung dan sering marah semenjak 2 bulan terakhir,” ujarnya.
Sementara itu, Juan mengaku, dirinya melakukan aksi sadis tersebut ketika sang kakak sedang tertidur pulas.
“Waktu dia lagi tidur habis marah-marah saya pukul pakai tabung gas 3 kg di bagian kepala, bagian kiri satu kali, dada satu kali, dan saya sikut di bagian kelamin nya tiga kali dan saya bekam pakai bantal,” tuturnya.
Setelah memastikan Dedi tak lagi bernyawa, Juan sempat kebingungan. Akhirnya, ia terbesit lah di benaknya untuk menghilangkan jejak dengan cara mengubur jasad korban di bawah lantai kontrakan.
“Udah habis pikir pak enggak tahu lagi mesti gimana, udah bingung,” katanya.
Dibantu Rekan
Usut punya usut, rupanya untuk menggali lubang sedalam 1,5 meter, Juan dibantu oleh rekannya yang bernama Khoir. “Kita gali lubangnya satu harian sama teman saya,” katanya
Agar aksinya tidak ketahuan, Juan kemudian menyamarkan lubang galian dengan menutupnya menggunakan keramik.
“Itu beli keramik setelah 3 hari melakukan pembunuhan. Dia sudah saya kubur tapi belum ditutup pakai keramik, itu waktu ganti keramik sekitar tiga harian setelah melakukan itu,” ujarnya.
Jasad Dedi ditemukan pada Rabu malam, 18 November 2020. Saat itu rumah kontrakan sudah kosong. Kasus ini terungkap lantaran pemilik kontrakan curiga dengan beberapa lantai keramik yang warnanya berbeda.
Setelah digali ternyata di dalamnya ada sesosok mayat pria dengan posisi duduk mengenakan kaos hitam dan celana pendek. Dari situlah polisi akhirnya berhasil mengusut kasus pembunuhan sadis tersebut. (ren)
Baca juga: Menguak Jasad di Kontrakan Depok hingga Motif Seks Sesama Jenis