Misteri Kematian Editor Metro TV, Ini Kesaksian Baru Mengejutkan Warga
- Vicky Fazri/VIVA.
VIVA – Misteri kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo hingga kini masih misteri yang belum terungkap. Polisi menduga Yodi tewas karena jadi korban pembunuhan.
30 saksi sejauh ini sudah diperiksa polisi untuk mengungkap terduga pembunuh. Hampir dua pekan berjalan, muncul keterangan warga setempat di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Seorang warga bernama Vina (20), menceritakan kekasih almarhum Yodi, Suci Fitri saat ikut olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin, 13 Juli 2020. Ia awalnya tak tahu bila Suci adalah kekasih Yodi.
Namun, setelah tahu, ia secara pribadi heran menggambarkan Suci. Sebab, menurut dia, perempuan berjilbab itu tak seperti merasa kehilangan dan sedih.
“Kalau saya lihat, udah ketawa-ketawa. Kayak bodo amat, kayak enggak ada sedihnya. Kita tidak sangka cewek korban, kirain polwan,” ujar Vina saat ditemui di Jalan Inspeksi Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta, Senin, 20 Juli 2020.
Baca Juga: Editor Metro TV Disebut Sering Mampir, Pemilik Warung Merespons
Menurut Vina, olah TKP saat itu juga untuk mencocokkan keterangan warga terbaru terkait adanya dua laki-laki mencurigakan lewat di Jalan Inspeksi Ulujami.
Pun, dua warga sebagai saksi dilibatkan dalam olah TKP terbaru pada Senin, 20 Juli 2020. Dua warga itu bernama Syahrul dan Elvin yang menyampaikan petunjuk baru terkait adanya dua pria mencurigakan.
Saksi Syahrul (60), mengatakan pada Rabu dini hari, 8 Juli 2020, sekitar pukul 02.00 WIB, melihat dua orang dengan gerak-gerik mencurigakan berjalan melewati warungnya. Namun, kedua orang itu saat jalan dalam waktu tak bersamaan.
"Enggak bareng-bareng jalannya. Ada jeda 20 menitan lah," kata Syahrul saat ditemui di warungnya.
Kata dia, pria pertama melintas di depan warungnya sekitar pukul 02.00. Syahrul mengatakan, pria itu mengenakan setelan kantoran.
Pada waktu itu juga, sepeda motor milik Yodi Prabowo juga ditemukan petugas ronda. Syahrul menjelaskan, kedua orang tersebut berjenis kelamin laki-laki. "Dia pakai kemeja krem (lengan) pendek, celana bahan warnanya kayak gitu (coklat). Terus pakai kacamata," ujar dia.
Berselang 20 menit, muncul pria kedua melintas dari arah yang sama. Kali ini, Syahrul maupun Elvin tak menegurnya. Tapi, mereka tetap memperhatikan gerak-gerik pria tersebut lantara wajah tertutup bagian kupluk jaket.
"Kalau yang kedua ini enggak terlalu kelihatan mukanya. Soalnya dia tutupin pakai jaket kupluk warna hijau. Tapi ,badannya sama, agak gemuk terus tinggi," lanjut Syahrul.
Setelah sekitar 200 meter dari warungnya, pria tersebut sudah tak terlihat kembali lagi. Ia mengaku sempat menegur salah satu pria tersebut. Namun, pria itu menjawab seadanya.
"Karena saya tahu dia orang asing, makanya saya tanya mau ke mana? Dia cuma bilang ke atas. Dia sambil terima telepon pakai tangan kiri," ujar pria 60 tahun itu.
Awalnya, Syahrul curiga dua pria itu pencuri yang mengincar sepeda motor warga. Pun, sampai akhirnya ia mendengar kabar tentang penemuan jasad Yodi di pinggir tol JORR pada Jumat 10 Juli 2020. Saat itu, hati Syahrul tak tenang. Ia merasa mesti laporkan dua pria mencurigakan itu.
"Saya harus lapor, dalam hati bilang begitu. Akhirnya hari Sabtu 11 Juli 2020 saya lapor ke Pak RW, baru habis itu ke Polsek (Pesanggrahan)," kata syahrul.
Memasuki 11 hari, kematian Yodi belum juga menemukan titik terang. Selain olah TKP pada Senin kemarin, 20 Juli 2020, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, bersama Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Pesanggrahan juga mengunjungi lokasi berbeda, di Jalan Inspeksi.
Lokasi tersebut merupakan area berbeda yang berjarak 1 kilometer dari TKP ditemukannya jasad Yodi.