Pengakuan Lima Pemuda Anarko yang Provokasi Kerusuhan Saat Corona
VIVA – Polisi membeberkan motif lima pemuda yang merupakan kelompok anarcho syndicalism nekat coba membuat keonaran di masyarakat di tengah wabah virus corona atau covid-19.
Pada polisi, sementara mereka mengaku ingin mengajak masyarakat untuk membuat onar dan rusuh di situasi sekarang ini. Namun, hal ini masih terus dikembangkan oleh polisi.
"Motif sementara tersangka ingin mengajak masyarakat untuk membuat keonaran dan kerusuhan dengan situasi yang ada saat ini," ucap Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana di Markas Polda Metro Jaya, Sabtu 11 April 2020.
Seruan provokasi mereka ini berangkat dari sikap mereka yang mengaku tidak puas terhadap kebijakan pemerintah saat ini. Maka dari itu, sebagai bentuk kekecewaan mereka lantas melakukan aksi vandalisme bernada mengajak masyarakat berbuat onar. Mereka menginginkan adanya kekacauan di negeri ini.
"Mereka ini tidak puas dengan kebijakan pemerintah dan berupaya memanfaatkan situasi di mana masyarakat sedang resah (dengan covid-19), dan membuat masyarakat makin resah, dan ajakan masyarakat untuk melakukan keonaran itu," kata dia lagi.
Sebelumnya diberitakan, lima orang dicokok buntut membuat keonaran di masyarakat di tengah wabah virus corona atau covid-19. Kelimanya adalah MRR alias Bunga (21 tahun), AAM alias Aflah (18 tahun), RIAP alias Rio (18 tahun), RJ alias Riski (19 tahun), dan yang terakhir adalah MRH.
Keonaran yang hendak mereka timbulkan di masyarakat caranya dengan menyebarkan berita bohong yang dapat menimbulkan keonaran di kalangan masyarakat atau menghasut supaya melakukan tindak pidana.
Kelimanya berbuat vandalisme dengan membuat tulisan yang salah satunya berisi kalimat 'SUDAH KRISIS, SAATNYA MEMBAKAR'. Aksi vandalisme ini dilakukan di beberapa titik di wilayah Tangerang Kota pada Kamis 9 April 2020 lalu.
"Mereka dari kelompok anarko. Jadi, mereka ditangkap mendasari aktivitas mereka yang melakukan upaya vandalisme di wilayah Tangerang Kota. Adapun tulisan yang mereka semprotkan dengan menggunakan pilox adalah 'kill the rich atau 'bunuh orang-orang kaya', 'sudah krisis, saatnya membakar', 'mau mati konyol atau melawan'. Jadi, ini tulisan yang nereka buat," kata Nana, Sabtu 11 April 2020.