Keributan Pecah di Terminal Kampung Rambutan, Ini Penyebabnya

Ilustrasi pemukulan
Sumber :
  • www.pixabay.com/bykst

VIVA – Petugas dari dua perusahaan otobus (PO) di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur saling baku hantam lantaran saling rebut penumpang, Minggu, 9 Februari sekira pukul 23.00 WIB.

Kapolsek Ciracas Komisaris Polisi Rudy Haryanto mengatakan, dua PO yang terlibat yakni PO ALS dengan Setia Negara berselisih karena masalah penumpang. "Awalnya pihak PO ALS dapat delapan penumpang tujuan Pekalongan. Tapi sesampainya di loket ALS tidak ada kesepakatan harga," kata Rudy di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu, 12 Februari 2020.

Delapan calon penumpang tersebut kemudian beralih ke PO Setia Negara karena tak terjadi kesepakatan dengan PO ALS. Mereka ditawarkan harga lebih murah yakni Rp100 ribu per orang.

Merasa andil menggaet penumpang, pegawai PO ALS meminta komisi Rp10 ribu per orang kepada pihak PO Setia Negara. "Tapi tidak diberikan oleh PO Setia Negara sehingga terjadi perkelahian antara PO ALS dan PO Setia Negara," ujarnya.

Rudy menuturkan, perkelahian berujung pada keterlibatan dua organisasi masyarakat (ormas) yang diikuti pegawai PO.

Bentrok yang terjadi di area Terminal Kampung Rambutan dan mengganggu aktivitas pelayanan penumpang juga mengakibatkan korban luka. "Pegawai PO Setia Negara atas nama Joel D. Saputra (22) luka di pelipis bagian kanan yang dikarenakan dipukul menggunakan bangku lipat oleh karyawan PO ALS," katanya.

Joel sempat dibawa ke RS Pasar Rebo guna mendapat penanganan medis dan visum untuk keperluan penyelidikan perkara.

Sementara Rahmat Hidayat (25) yang bukan pegawai PO tapi terlibat bentrok mewakili PO Setia Negara mengalami luka bacok pada tengkuk dan luka terbuka di perut. "Untuk korban dari pihak PO Setia Negara. Korban membantu kawannya yang dikeroyok sehingga menjadi sasaran pemukulan dari pelaku," kata Rudy.

Dari hasil penyelidikan sementara Unit Reskrim Polsek Ciracas, pelaku penganiayaan diduga seorang pria berinisial CA. Namun Rudy tak membeberkan apakah CA merupakan pegawai PO atau anggota ormas yang terlibat dalam perkelahian. "Dua orang saksi sudah kita periksa, CCTV di Terminal Kampung Rambutan juga sudah diamankan. Sekarang dalam proses penyedikan," katanya.