Menguak Prostitusi di Apartemen, Satu PSK Sanggup Ladeni Empat Pria

Polisi berhasil mengamankan pelaku prostitusi
Sumber :
  • VIVAnews/Zahrul Darmawan

VIVA – SA, remaja perempuan 15 tahun, berhasil diselamatkan pasukan khusus Tim Srikandi Polres Metro Depok dari lokasi prostitusi terselubung di salah satu apartemen di Kalibata Jakarta Selatan pada Kamis dini hari, 23 Januari 2020. Selain mengamankan SA, di tempat itu polisi juga menemukan sejumlah remaja wanita dan pria.

Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah mengungkapkan, dalam penggerebekan pihaknya mendapati ada tujuh orang di dalam kamar tersebut. Empat di antaranya adalah perempuan dan tiga lainnya laki-laki. Mereka masing-masing berinisial SS (17 tahun, perempuan), NZ (15, perempuan), JC (15, perempuan), FD (16, laki-laki), NF (19, laki-laki), dan JF  (39, laki-laki).

“Dari hasil interogasi beberapa remaja perempuan di bawah umur tadi itu, ternyata mereka telah dimanfaatkan sebagai PSK (Pekerja Seks Komersil). Mereka dikoordinir, dijajakan atau ditawarkan oleh seorang bersinisial JF dan FD,” jelas Azis

Berdasarkan interogasi, beberapa remaja perempuan yang menjadi PSK dengan sistem online itu telah melakoni bisnis haram tersebut sejak empat hingga enam bulan lalu.

Nah, SA itu juga rencana akan dieskploitasi secara ekonomi ataupun seksual, namun berhasil digagalkan oleh tim Srikandi Polres Metro Depok. Tapi terhadap perempuan-perempuan yang sudah terlanjur ditawarkan, akan kami dalam lebih lanjut,” tuturnya

Menurut pengakuan, sejumlah PSK itu memasang tarif Rp900 ribu untuk sekali kencan. Uang itu nantinya mereka bagi dengan sang muncikari dan pengantar atau joki.

“Selama berada di apartemen, kalau yang sudah biasa jadi PSK, sudah melayani dua hingga empat tamu sehari. Kalau yang anak hilang tadi (SA) belum sempat jadi PSK, karena keburu kami selamatkan,” kata Azis

Untuk diketahui, kasus ini bermula dari adanya laporan anak hilang berinisial SA. Menurut keterangan keluarga pada polisi, remaja yang masih berstatus siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu hilang sejak 31 Desember 2019. Kini, kasusnya dalam penyelidikan lebih lanjut. 

“Adapun barang bukti yang berhasil kami amankan sementara ini masih Hp, nanti kita perdalam bersama dengan Polres Jakarta Selatan mengingat TKP berada di wilayah sana,” ujar Azis. (asp)