Modus WNA China Sindikat Penipuan, Ngaku Polisi hingga Bantu Investasi
- VIVAnews/ Foe Peace Simbolon
VIVA – Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menyebut, Warga Negara Asing sindikat penipuan lewat telepon pura-pura jadi polisi, jaksa, hingga pegawai bank guna mengelabui korbannya.
Mereka mengaku bisa membantu menyelesaikan masalah hukum, pajak, hingga mengklaim membantu investasi para korban. Alhasil korban yang memang butuh bantuan macam ini tertipu. Mereka lantas mentransfer sejumlah uang tapi kemudian mereka hilang tanpa kabar.
"Mereka melakukan modusnya dengan seolah-olah menjadi seorang polisi, jaksa, bankir (pegawai bank)," kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Selasa 26 November 2019.
Para pelaku ini memang sudah memiliki data korban mereka karena di negara asalnya mereka juga melakukan hal serupa dan jadi buron polisi. Mereka kabur ke beberapa negara salah satunya Indonesia guna melakukan aksinya dari jarak jauh.
Lebih lanjut Gatot mengatakan para pelaku menghubungi korban lewat telepon di dalam sebuah kotak. Hal itu agar kedap suara sehingga korban terkelabui. "Iya memang betul, mereka menggunakan box (kotak) saat menelepon untuk kedap suara," katanya menambahkan.
Sebelumnya, tim gabungan Direktorat Kriminal Khusus dan Narkoba melakukan penggerebekan di enam lokasi di Jakarta Barat.
"Penggerebekan salah satu di kawasan Kemanggisan. Ini kasus tentang penipuan menggunakan media telepon di mana para pelakunya WNA dari China," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di lokasi, Senin, 25 November 2019.
Yusri menambahkan, korbannya bukan hanya WNI namun juga WNA, khususnya warga China. Sementara itu modus operandinya diketahui dengan cara mengada-ada terlibat kasus. [mus]