Korban Pembunuhan Istri Muda Diduga Pendiri Komunitas Bumi Datar
- Adi Suparman/ VIVAnews
VIVA – Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) yang dibunuh bersama anaknya, M. Adi Pradana alias Dana (23) diduga merupakan founder atau pendiri Komunitas Bumi Datar. Hal ini diketahui dari akun media sosial Facebook milik korban Edi.
"Iya, baru di medsos," kata Kapolres Sukabumi, Ajun Komisaris Besar Polisi Nasriadi saat dikonfirmasi, Rabu 28 Agustus 2019.
Namun, polisi tak mau begitu saja menelan mentah-mentah informasi ini. Mengingat informasi ini juga didapat dari Facebook. Untuk memastikannya, hingga kini polisi mengaku masih melakukan pendalaman. "Iya di medsosnya seperti itu," ujarnya menambahkan.
Meski begitu polisi mengaku penelusuran tetap perlu dilakukan guna memastikan kebenarannya. Apalagi sejauh ini korban diyakini memang cukup aktif dalam komunitas ini. Dalam kesempatan itu Nasriadi membantah isu menyebut korban anggota Tim Sukses Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat Pemilihan Presiden 2019 lalu. Dia menyebut hal itu tak benar.
Sebelumnya diberitakan, warga heboh dengan terbakarnya sebuah mobil minibus di bahu jalan Cidahu-Parakansalak, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu siang, 25 Agustus 2019. Setelah berhasil dipadamkan, ternyata ditemukan dua mayat di dalam mobil itu. Mereka diduga menjadi korban pembunuhan. Tak sampai 24 jam, sosok yang memerintahkan para eksekutor ini diciduk aparat Polres Sukabumi.
Mereka diduga adalah istri muda Edi, Aulia, serta keponakan Aulia bernama Giovani Kelvin. Keduanya diciduk di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Sementara eksekutor lari ke kawasan Lampung. Namun, dua eksekutor akhirnya diciduk pada Selasa 27 Agustus 2019, mereka adalah Kusmawanto Agus dan Muhammad Nur Sahid.