Kelompok Anarcho Berambut Gondrong Diduga Penyusup Demo di DPR
- VIVA / Foe Peace
VIVA – Satu dari tujuh pria yang terpaksa diamankan polisi dalam demo di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat sidang tahunan MPR, sejauh ini hanya satu orang yang diduga merupakan kelompok Anarcho Syndicalism.
Menurut polisi, diamankannya pria ini sebagai bentuk pencegahan. Polisi tak mau ambil risiko nantinya kelompok ini membuat rusuh dengan menunggangi pengunjuk rasa yang sebenarnya datang ke sana dengan tujuan menyampaikan pendapat.
"Memang ada anggota kelompok Anarcho yang diamankan anggota di lapangan, kita amankan secara preventif," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat 16 Agustus 2019.
Polisi belum mau mengekspose identitas pria ini. Alasannya karena pemeriksaan masih dilakukan. Pria yang diduga kelompok Anarcho ini memakai pakaian hitam. Kausnya diduga bersifat memprovokasi. Pria itu berambut gondrong.
Lebih lanjut polisi mengklaim dalam mengamankan yang bersangkutan telah sesuai prosedur. Tidak ada kekerasan yang dilakukan, menurut Argo. Enam orang lain yang bukan kelompok Anarcho juga masih diperiksa. Polisi akan menentukan nasib mereka.
"Diduga memprovokasi pakai kaus umpatan dan makian dalam bahasa Inggris, tapi ada gambar polisi. Preventif saja biar enggak terjadi apa-apa," katanya lagi.
Untuk diketahui, Anarcho Syndicalism menurut Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian beberapa waktu lalu bukan kelompok fenomena lokal namun fenomena internasional.
Kelompok ini, kata Tito, memberikan doktrin agar pekerja jangan mau diatur.
Di Indonesia, lanjut Tito, kelompok ini baru berkembang beberapa tahun belakangan tidak seperti di negara lain semisal Rusia dan Eropa. Kelompok ini sempat berbuat keonaran di beberapa daerah saat perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day pada Rabu, 1 Mei 2019 lalu semisal di Bandung
Sebelumnya diberitakan, tujuh orang diamankan polisi saat menggelar aksi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat sidang tahunan MPR, Jumat, 16 Agustus 2019 siang ini. Mereka diduga penyusup karena tak memiliki izin sehingga akhirnya diamankan.