Hanya Mandi Satu Kali Setahun, Istri Dicerai Suami

Ilustrasi rusaknya pernikahan.
Sumber :
  • pixabay/Kadie

VIVA –  Pada umumnya, sebagian besar penduduk yang tinggal di negara beriklim tropis biasanya mandi setidaknya satu kali dalam sehari. Namun, seorang wanita di Taiwan sangat menghemat air sehingga hanya mandi satu kali dalam satu tahun.

Hal ini mungkin terdengar tidak masuk akal. Namun kebersihan diri wanita tersebut sangat buruk, sehingga suaminya tak tahan lagi dan memutuskan untuk menceraikannya. Pada Kamis, 4 Januari 2018 lalu, Pengadilan Distrik New Taipei mengabulkan gugatan cerai suami tersebut.

Pria itu mengaku telah tersiksa secara psikologis karena perilaku istrinya yang buruk. Dia mengaku tak tahan setelah selama 13 tahun hidup bersama istrinya yang bermarga Lin. Disebutkan, istrinya itu tak hanya mandi setahun sekali, tapi juga tidak menyikat gigi dan jarang mencuci rambut secara teratur.

Awalnya, pria itu mengatakan istrinya tak seburuk itu. Saat mereka berkencan, dia mandi seminggu sekali. Tapi setelah menikah, perilakunya memburuk. Awalnya dia hanya mandi dua kali sebulan, lalu dia cuma membersihkan tubuh ala kadarnya dalam rentang waktu yang lama.

Menurut penuturan sang suami, seperti dilansir dari World Buzz, istrinya itu hanya akan mandi saat Tahun Baru dan ketika dia masuk ke kamar mandi, dia membutuhkan waktu hingga tiga jam. Untuk menutupi bau mulut, Lin lebih suka mengunyah permen karet daripada menyikat gigi agar napasnya segar, dan lebih suka mengenakan topi karena rambutnya yang berminyak.

Tentu saja, gaya hidup tidak sehat itu 'mematikan' bagi sang suami dan berimbas pada kehidupan seks mereka yang sangat buruk. Bahkan selama 10 tahun menikah, mereka belum dikaruniai anak.

Anehnya lagi, sang istri tak mau suaminya pergi bekerja sehingga pasangan itu menganggur dan tinggal dengan orangtua Lin. Mereka terpaksa bergantung pada orangtua untuk biaya hidup dan keduanya tetap miskin. Ketika suaminya berkesempatan bekerja sebagai penjaga keamanan, Lin tidak mengizinkannya karena menurutnya pekerjaan itu rendah.

Mereka sangat miskin sehingga tidak bisa membayar Asuransi Kesehatan Nasional maupun mengunjungi dokter gigi. Akhirnya, pada tahun 2015, pria itu memutuskan untuk pindah dari rumah dan mendapat pekerjaan di Hsinchu.

Orangtua Lin mengaku tak punya pilihan selain mencukupi kebutuhan anak perempuan dan menantunya selama menganggur bertahun-tahun. Karena mereka telah berpisah selama dua tahun dan tidak setuju dengan kehidupan pernikahan yang mendasar, pengadilan akhirnya mengabulkan perceraian tersebut. (one)