Kecewa, AS Tak Mau Lagi Sumbang Dana Besar ke PBB
- REUTERS/Aaron P. Bernstein
VIVA – Setelah mengumumkan pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan rencana untuk memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem, saat ini pemerintah AS bergerak cepat untuk memangkas kontribusi anggaran ke PBB.
Pemerintahan Donald Trump menilai bahwa langkah tersebut perlu dilakukan untuk mengingatkan PBB bahwa selama ini AS memiliki kontribusi besar sehingga kepentingannya tak boleh diabaikan. AS menyebut ingin melakukan pendekatan efisien saja ke PBB.
Keputusan Washington DC ini dipastikan setelah Wakil Tetap AS atau Dubes AS untuk PBB, Nikki Haley mengeluarkan pernyataan bahwa Amerika telah berhasil merencanakan pemotongan melebihi US$285 juta. Kesepakatan dibuat untuk mematok anggaran untuk PBB pada tahun 2018-2019 menjadi US$5,4 miliar.
"Kami tidak akan lagi membiarkan kemurahan hati rakyat Amerika dimanfaatkan. Kami akan terus mencari cara untuk meningkatkan efesiensi ke PBB sambil melindungi kepentingan AS," kata Haley dilansir Channel News Asia, Rabu, 27 Desember 2017.
Uang memang selama ini menjadi faktor besarnya pengaruh Amerika di badan dunia. Namun pemerintahan Trump menilai, semakin hari, kegiatan di badan-badan dunia tidak selalu bisa sejalan dengan AS. Bahkan bisa melahirkan hal yang dianggap anti-Amerika sebagaimana voting di Majelis Umum PBB yang menolak pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen PBB Antonio Guterres mengakui bahwa beberapa badan organisasi di PBB memang perlu bekerja lebih efisien. Apalagi, wacana pemangkasan kontribusi itu makin santer terdengar dari AS.