Lagi, Tentara Israel Tembak Mati Dua Demonstran Palestina
- REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
VIVA – Tentara Israel kembali menembak dua orang warga Palestina saat demonstrasi menolak pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Jumat, 22 Desember 2017.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Kidra mengatakan, kedua warga Palestina itu berjenis kelamin laki-laki, berusia 24 dan 29 tahun. Keduanya meninggal seketika setelah penembakan.
Selain itu, dilaporkan juga saat demonstrasi berlangsung, sebanyak 120 orang lainnya mengalami luka-luka. Mereka mayoritas terkena tembakan peluru dan sisanya ditembak oleh peluru karet dan tabung gas air mata.
Sejauh ini, terhitung sejak pengakuan Amerika Serikat untuk Yerusalem pada 6 Desember 2017, tercatat sudah ada 10 korban jiwa akibat kekerasan militer.
"Fakta bahwa amunisi hidup telah digunakan selama demonstrasi di Gaza dan Tepi Barat sangat mengejutkan," kata Ashraf dikutip dari Arab News, Sabtu, 23 Desember 2017.
Di Yerusalem, gelombang protes massa sudah berlangsung lebih dari dua pekan. Para demonstran nekat berhadap-hadapan dengan pasukan keamanan Israel di sepanjang pagar perbatasan Gaza, di tujuh kota yakni di Tepi Barat, di Yerusalem Timur hingga ke Betlehem.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut langkah AS sebagai sebuah penghinaan terhadap jutaan orang di seluruh dunia, dan juga ke kota Yerusalem.
Abbas juga mengatakan bahwa warga Palestina akan menolak usulan perdamaian Timur Tengah baru yang akan diresmikan oleh Presiden AS Donald Trump awal tahun depan.
"Amerika Serikat telah terbukti menjadi mediator yang tidak jujur dalam proses perdamaian dan kami tidak akan lagi menerima rencana apa pun darinya," katanya dalam sebuah konferensi pers bersama di Paris dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.