Bom ISIS di Kebaktian Gereja Pakistan, Sembilan Orang Tewas
- REUTERS/Naseer Ahmed
VIVA – Pasukan keamanan Pakistan memberlakukan siaga tinggi di seluruh negeri, menyusul adanya serangan bunuh diri oleh kelompok militan Negara Islam, atau ISIS di sebuah gereja dan menewaskan sembilan orang.
Serangan yang terjadi pada Minggu kemarin, 17 Desember di Quetta, ibu kota Provinsi Baluchistan barat daya itu juga melukai sekitar 60 jemaat gereja. Hal ini adalah serangan pertama terhadap sebuah gereja yang diklaim dilakukan oleh afiliasi ISIS di Pakistan.
Pemakaman massal atas korban tewas dalam serangan tersebut akan digelar hari ini waktu setempat di Quetta. Kepala polisi provinsi setempat, Moazzam Ansari mengatakan, pasukan keamanan berusaha menemukan pelaku yang melakukan serangan teror.
Sekitar 400 jemaat tengah menghadiri kebaktian saat dua pengebom membawa senapan serbu dan menyerang gereja tersebut. Insiden itu memicu baku tembak dan satu penyerang tewas oleh polisi dan yang lainnya melepaskan tembakan ke jemaat juga meledakkan roket peledak.
Naseem Masih, salah satu korban luka dalam serangan tersebut mengatakan, salah satu penyerang mencapai pintu masuk ruang ibadah dan melepaskan tembakan sebelum meledakkan dirinya.
"Kami sedang berdoa saat peluru mengenai saya," kata Masih seperti dikutip Washington Post, Senin, 18 Desember 2017.
Militan yang berafiliasi dengan ISIS awalnya hanya mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Diunggah di kantor berita AIHQ, ISIS mengatakan, dua pejuang yang mencari kesyahidan dengan mengenakan rompi peledak dan membawa senjata api serta granat tangan dan menyerang gereja.
ISIS telah mengklaim beberapa serangan di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir. Sementara pemerintah setempat sebelumnya mengklaim bahwa tidak ada jaringan terorganisir ISIS di negara itu.