Konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza Memanas Lagi
- REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
VIVA – Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah meningkatkan tensi antara Muslim dan Israel. Di Jalur Gaza, situasi mulai memanas.
Israel menyerang sebuah kompleks militer Hamas di Jalur Gaza selatan, Rabu pagi, 13 Desember 2017. Kementerian Kesehatan di Gaza pada Rabu mengatakan bahwa tiga orang terluka ringan dalam serangan Israel tersebut.
Menurut Israel, serangan itu dilakukan sebagai balasan atas serangkaian roket yang ditembakkan kelompok Hamas dari Jalur Gaza ke Israel selatan. Roket itu ditembakkan Hamas pada Selasa, 12 Desember 2017. Ketika roket dari Gaza ditembak, sirene terdengar di komunitas Israel di dekat perbatasan.
Diberitakan oleh Haaretz, 13 Desember 2017, tiga belas roket sudah ditembakkan dari Gaza ke Israel sejak pekan lalu setelah Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Delapan roket meledak di wilayah Israel.
Militer Israel mengatakan Senin malam, 11 Desember 2017, pihaknya akan menyerang Hamas sebagai pembalasan untuk dua roket yang ditembakkan ke Israel selatan dari Jalur Gaza. Salah satu roket berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan rudal Israel.
Secara total, delapan roket ditembakkan ke Israel dalam sepekan terakhir. Tambahan tiga target Israel, namun mendarat di Jalur Gaza.