Mengapa KFC Jadi Hidangan Natal di Jepang?

Biarawan Buddha mengumpulkan donasi pada saat Natal di Tokyo
Sumber :
  • REUTERS/Toru Hanai

VIVA – Ada banyak tradisi pada saat Natal. Tak hanya bernuansa agama, budaya dan kebiasaan juga turut memengaruhi orang-orang saat merayakannya.

Salah satu tradisi maupun kebiasaan adalah soal makanan. Di Amerika Serikat misalnya, warga yang merayakan Natal biasanya akan menyiapkan hidangan makan saat Malam Natal dengan hidangan lengkap termasuk daging kalkun dan daging lainnya dilengkapi roti dan sup.

Selain itu mereka biasanya akan bertukar kado dan menghias pohon Natal bersama-sama. Sebagian lagi juga merayakannya dengan menghias rumah dan membuat boneka salju.

Sementara di Rusia, warga yang merayakan Natal biasanya makan malam berisi 12 menu yang menggambarkan 12 rasul murid Yesus Kristus yang kelahirannya diperingati pada Malam Natal. Biasanya orang Rusia saat Natal disebutkan tidak menyajikan hidangan daging melainkan aneka roti, sayur-mayur dan madu.

Orang Brasil biasanya menyiapkan makanan ala Portugis yang berbahan nasi kemudian lauk-pauk. Pula menyediakan hidangan kacang-kacangan dan buah.

Namun berbeda dan termasuk unik, orang-orang di Jepang disebutkan sangat gemar makan ayam goreng dari Kentucky Fried Chicken atau KFC pada saat Natal. Dilansir laman Business Insider, di Jepang, perayaan Natal memang cenderung bukan untuk memperingati hari raya keagamaan sebagaimana esensi di tradisi Kristen. Di Jepang, Natal dirayakan cenderung sebagai hari kebersamaan dengan nuansa romantisme bahkan terkesan seperti Hari Valentine.

Meski belum ada penelitian secara ilmiah, namun dalam pengamatan empiris, jumlah orang di Jepang yang mengonsumsi KFC pada Natal disebut sangat banyak dibandingkan pada musim lainnya.

Bahkan Huffington Post pernah menuliskan bahwa reservasi di gerai KFC di Jepang harus dilakukan jauh hari agar bisa mendapatkan tempat makan bersama di restoran tersebut saat Natal.