Trump Geram Pria Imigran yang Hidup dari AS Malah Mengebom

Polisi dan FBI setelah laporan ledakan New York
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa Kongres AS harus segera merevisi UU Imigrasi agar lebih ketat. Hal tersebut disampaikannya menyusul serangan bom di New York pada Senin, 11 Desember 2017.

Diketahui bahwa pelaku peledakan di New York Square adalah pria Bangladesh yang memiliki lisensi bekerja sebagai sopir taksi dan limosin. Dilansir Reuters, Trump menekankan bahwa seorang pria Bangladesh yang selama ini hidup dan mendapatkan fasilitas di AS sepantasnya tak melakukan tindakan terorisme tersebut.

Trump mengatakan bahwa pelaku diketahui masuk ke AS dengan menggunakan visa keluarga yang memanfaatkan sistem imigrasi berantai di AS yang mempermudah kedatangan keluarga imigran yang sudah terlebih dahulu tinggal di negara itu. Hal tersebut yang menurut Trump tak mendukung keamanan nasional negaranya.

Akayed Ullah, tersangka ledakan bom di bawah New York's Time Square mengalami luka parah usai ledakan bom yang dia rakit sendiri tersebut. Dia kini sudah ditahan polisi.

Pria 27 tahun itu terluka akibat bom pipa yang diikatkan di badannya dengan tali velcro dan ritsleting. Ledakan tersebut menyebabkan sejumlah orang mengalami luka-luka.