AS Tegaskan Keputusan Soal Yerusalem Tak Terkait Agama
- VIVA/Dinia Adrianjara
VIVA – Pemerintah Amerika Serikat mengklaim bahwa keputusan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, tidak akan berkaitan dengan isu agama. Sebab, Amerika akan terus mendukung perdamaian dan solusi dua negara bagi Israel dan Palestina.
"Saya tidak melihat keputusan ini terkait dengan agama. Saat memutuskan hal ini, Presiden Trump dan Amerika Serikat akan terus mendukung proses perdamaian. Keputusan ini juga tidak mengubah batasan wilayah apa pun.," kata Wakil Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Asia Pasifik, Patrick Murphy, di Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.
Murphy menegaskan, apa pun diskusi dan kesimpulan terkait dengan proses perdamaian yang nantinya akan dihasilkan, misalnya saja soal solusi dua negara, Amerika Serikat akan mendukung sepenuhnya. Ia juga mengatakan bahwa pengakuan ini tidak mengubah batas apa pun, termasuk status Bukit Kuil atau Haram al-Sharif.
"Soal solusi dua negara, seperti yang saya katakan jika kedua pihak menyimpulkan hal itu, maka Amerika akan mendukung. Saya kira untuk concern, ini terlalu awal. Kita harus melihat proses yang berjalan dan mendorong dialog. Kita lihat apa yang akan dilakukan kedua pihak untuk langkah selanjutnya," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, pihak Palestina menilai bahwa apa pun pertemuan dan dialog dengan Trump tidak memiliki peluang untuk mengubah keputusannya soal Yerusalem. Bahkan, situasi pun terus memanas menyusul masih adanya protes pasca pengumuman Trump pekan lalu tersebut.