Turis AS Ditangkap Setelah Pamer Bokong di Kuil Thailand

Aksi turis AS yang pamer bokong di kuil Thailand.
Sumber :
  • ABC/Thai Government

VIVA – Dua turis AS pamer bokong di sebuah kuil terkenal di Thailand. Akibatnya mereka ditangkap dan terancam hukuman penjara.

Sebuah pernyataan dari pemerintah Thailand mengatakan kedua turis tersebut dapat menghadapi hukuman penjara karena berpose untuk foto tersebut.

"Hukumannya akan berbeda dengan hukuman melakukan ketidaksenonohan di depan umum seperti yang normal terjadi. Tapi mereka akan dikenai tuduhan melakukan ketidaksenonohan umum di tempat pemujaan, dan memiliki konsekuensi hukuman penjara dalam waktu lama,” ujar pernyataan pemerintah. "Ini adalah peringatan bahwa setiap orang harus menghormati agama dan budaya Thailand."

Dikutip dari ABC News, Komisaris San Diego City Nicole Murray-Ramirez mengatakan Travis Dasilvas, salah seorang pelaku, telah menghubungi dia untuk mendapatkan bantuan dan dia berbicara dengan otoritas AS.

"Meskipun saya sangat kecewa dengan tindakan mereka, saya berbicara dengan pejabat pemerintah AS untuk melihat bantuan apa yang dapat kami berikan kepada mereka," kata Ramirez.

Dasilvas memiliki riwayat memotret bokong di depan situs terkenal di seluruh dunia. Ia menyebut dirinya sebagai "Pecandu perjalanan" dari California. Ia juga mengelola akun Instagram yang disebut “Travelling_Butts”, di mana mereka memajang foto mereka di depan sebuah situs terkenal dengan bokong yang terbuka. Akunnya telah dinonaktifkan.

Sebelum berita ini menyebar Travis Dasilva sempat menulis di Facebook, "Ada yang punya hubungan dengan diplomat di Bangkok atau mengenal pengacara di Bangkok?" Tapi kemudian postingan itu dihapus.

Sudah lama aksi Travilas menuai kecaman. Ranier Maningding, penulis blog populer Love,Life dari Asian Guy termasuk mengecamnya. “Sungguh cara berpikir yang sangat tidak berbudaya ketika berpikir Anda bisa berbuat tak pantas di negara mana pun tanpa menimbulkan reaksi.”

Padahal di luar kuil tersebut, sudah terdapat tulisan yang meminta pengunjung untuk mengenakan pakaian sederhana yang menutupi bahu hingga  lutut mereka.

Dasilvas kini tetap berada dalam tahanan polisi.