Kapal Berisi 8 Mayat Terdampar di Jepang
- Sky News.
VIVA – Delapan jasad manusia yang telah membusuk ditemukan terdampar di sebuah kapal kayu kecil di pantai Jepang. Spekulasi yang beredar, mayat tersebut datang dari Korea Utara.
Kapal tersebut ditemukan oleh penjaga pantai Jepang awal pekan ini, hanya beberapa hari setelah dua jasad pria serupa ditemukan di Pantai Sado, sebuah pulau di Laut Jepang.
Polisi setempat dan penjaga pantai percaya bahwa kedua mayat yang ditemukan pada akhir pekan mungkin berasal dari Korea Utara, yang berjarak 450 mil dari pantai. Hal ini karena ditemukan rokok dari negara tersebut dan jaket pelampung dengan huruf Korea ditemukan di dekatnya.
Pejabat setempat kini tengah bekerja untuk mengonfirmasi dari mana kedelapan jasad yang ditemukan di awal pekan ini berasal.
Sebelumnya, pada pekan lalu, delapan nelayan yang mengaku berasal dari Korea Utara ditemukan di 44 mil sebelah selatan Pulau Sado, dengan perahu mereka tampaknya mengalami masalah selama cuaca musim dingin.
"Selama musim panas, lautan Jepang cukup tenang, tapi mulai berombak ketika November datang, akan berbahaya saat angin barat laut mulai bertiup," kata Profesor Yoshihiko Yamada, dari Universitas Tokai Jepang, seperti dilansir Sky News, Selasa 28 November 2017.
Pakar lain mengatakan bahwa insiden baru-baru ini bisa terjadi karena adanya kekurangan pangan di Korea Utara, yang memaksa nelayan menggunakan kapal yang lebih kecil dan tua untuk berlayar melampaui perairan pesisirnya.
Seo Yu Suk, manajer penelitian Lembaga Studi Korea Utara di Seoul, mengatakan bahwa Pyongyang yang dikenai sanksi lebih besar dari Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump menetapkannya sebagai sponsor negara untuk terorisme, membuat rakyatnya mengalami kesulitan untuk mengumpulkan lebih banyak ikan dan mencari uang.
Sepanjang tahun 2017, sebanyak 44 kapal kayu yang diyakini berasal dari Semenanjung Korea telah terdampar di pantai Jepang atau hanyut di lepas pantai negara itu. Jumlah ini bahkan jauh berkurang dibandingkan pada 2016, di mana 66 kapal ditemukan terdampar.
Kebanyakan awak kapal ditemukan meninggal dunia saat terdampar di daratan. Fenomena ini menyebabkan warga lokal dan media setempat menjulukinya sebagai "kapal hantu".