Presiden Korsel Akan Kunjungan Perdana ke Indonesia

Moon Jae-in Presiden Baru Korea Selatan
Sumber :
  • REUTERS / Kim Kyunghoon

VIVA – Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in akan melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke Indonesia sejak dia dilantik pada Mei 2017 lalu.  

"Kunjungan Presiden Moon untuk pertama kalinya dimaknai sebagai komitmen untuk meningkatkan bilateral dengan Indonesia di bidang kerja sama ekonomi, investasi, perdagangan, perlindungan WNI juga membahas situasi di semenanjung Korea," kata Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemlu, Edi Yusup di Jakarta, Kamis, 2 November 2017.

Kunjungan Presiden Moon menjadi momen yang penting bagi kedua negara karena hubungan bilateral yang semula berdasar pada strategic partnership akan ditingkatkan menjadi special strategic partnership.

"Artinya kerja sama ini dipertajam lagi ke kerja sama konkret terutama akselerasi industri Indonesia dan perluasan kerja sama di berbagai bidang," ujar Edi.

Nantinya dalam pertemuan bilateral direncanakan akan ada tiga nota kesepahaman atau MoU yang akan ditandatangani kedua pemimpin negara yakni dalam bidang kerja sama industri, kerja sama transportasi dan kerja sama di bidang kesehatan.

Di bidang industri, kata Edi, Korea Selatan memiliki tujuan untuk membantu proses percepatan industrialisasi Indonesia. Dalam hal ini akan dilaksanakan dialog terkait dengan industri baja, industri petrokimia dan industri otomotif.

"Kalau di bidang transportasi, Korea Selatan akan membantu program infrastrukturnya Presiden Joko Widodo seperti jalan kereta api, kebijakan transportasi dan keselamatan. Itu kan Korea punya pengalaman jadi mau dibagikan," kata Edi menjelaskan.

Sementara itu di bidang kerja sama kesehatan, Korea Selatan akan bekerja sama dalam hal pengembangan rumah sakit, pelayanan masyarakat, kesehatan dan pertukaran informasi industri obat-obatan.

Rencananya, kunjungan Presiden Moon akan diterima langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Bogor pada tanggal 9 November 2017. Selain bilateral, Presiden Moon juga akan menghadiri forum bisnis yang akan dihadiri oleh 300 pengusaha dari kedua negara. (mus)