Begini Prosesi Pemakaman Raja Thailand Berbiaya Fantastis
- REUTERS/Athit Perawongmetha
VIVA – Ratusan ribu orang berpakaian hitam berkabung mengerumuni jalan-jalan di Ibu Kota Thailand sepanjang malam. Mereka rela bermalam di trotoar dekat Grand Palace, mengambil tempat strategis untuk melihat secara langsung prosesi pemakaman terakhir Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej.
"Ini adalah selamat tinggal yang terakhir. Saya sangat mencintai dan merindukannya, sangat sulit dijelaskan," kata seorang warga bernama Pimsupak Suthin, yang berangkat dari rumahnya di provinsi utara Nan, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat, 27 Oktober 2017.
Raja Bhumibol yang juga dikenal sebagai Raja Rama IX meninggal dunia Oktober 2016 di usianya yang ke-88 tahun setelah berkuasa selama tujuh dekade. Dia memainkan peranan penting dalam menjaga stabilitas selama tahun-tahun pergolakan politik dan perkembangan yang pesat.
Di awal upacara, petugas berpakaian biru dan oranye mengeluarkan guci emas simbolis dari Aula Dusit Maha Prasart dan membawanya melalui jalan-jalan menuju krematorium kerajaan setinggi 50 meter di sebuah lapangan terdekat.
Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkom memimpin nyanyian religi pada sore hari sebelum kremasi di krematorium kerajaan yang memiliki sembilan menara untuk menandai pemerintahan ayahnya yaitu anggota kesembilan dari Dinasti Chakri di Thailand.
Salah satu putri raja, Putri Maha Chakri Sirindhorn lalu menyalakan lilin di dalam krematorium. Sementara itu, kepala patriark tertinggi Thailand, Somdet Phra Maha Muniwong, memimpin upacara keagamaan tersebut.
Pejabat yang bertanggung jawab atas upacara tersebut mengatakan sekitar 110 ribu orang telah berkumpul di dekat area kremasi. Sementara itu, 200 ribu lainnya berada di sekitar area. Upacara pemakaman ini pun menelan biaya sebesar US$90 juta atau setara dengan Rp1,2 triliun dan belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand.