Terlibat Konspirasi Pembunuhan Figur Bom Seks, Ulama Ditahan

Qandeel Baloch dan ulama Mufti Abdul Qavi
Sumber :
  • BBC

VIVA – Meski sudah setahun berlalu, kematian seleb media sosial sekaligus figur yang dianggap sebagai bom seks Pakistan, Qandeel Baloch, masih menjadi perbincangan hangat di negara itu. Pada bulan ini, ulama bernama Mufti Abdul Qavi ditahan karena dianggap terlibat inisiasi rencana pembunuhan terhadap wanita yang dijuluki 'Kim Kardashian' Pakistan.

Sejak kemunculannya tahun 2014 yang berani melalui media sosial, Qandeel Baloch langsung populer di negaranya. Berani tampil seksi bahkan vulgar, perempuan asal Multan itu berani keluar dari nilai-nilai keagamaan yang ketat diterapkan di negara itu.

Tampil seksi bahkan hampir bugil membuat Qandeel Baloch menjadi bintang pop terkenal ala media sosial. Bahkan dia berani membahas soal penampilannya di sebuah acara debat jarak jauh dengan ulama Abdul Qavi yang kerap tampil di televisi. Abdul Qavi juga diketahui sebagai anggota Dewan Agama di Pakistan.

Tak disangka usai berdialog dengan Baloch, ulama tersebut mengatakan akan bersedia ditemui Baloch pada saat kunjungannya ke Karachi. Bertemu pada bulan Juni 2016 lalu, Baloch merekam pertemuan mereka melalui kamera ponsel juga melakukan swafoto bersama dengan Mufti Abdul Qavi. Mereka diketahui bertemu di sebuah kamar hotel.

Namun pertemuan tersebut kemudian dikecam publik. Apalagi dilangsungkan pada saat bulan Ramadan. Tak lama Abdul Qavi juga dikeluarkan dari Dewan Agama Pakistan.

Setelah itu diketahui bahwa Baloch akhirnya dibunuh oleh kakak lelakinya sendiri yang mengatakan merasa malu akibat perbuatan Baloch. Wasim sang kakak dibantu oleh sepupu Baloch dan kemudian diketahui ternyata sopir yang mengantarkan mereka pada saat pembunuhan adalah kerabat Mufti Abdul Qavi.

Sementara keluarga Baloch termasuk ayah dan ibunya mengatakan tak bisa memaafkan Wasim yang telah membunuh putri mereka sekalipun hal itu dilakukan dengan dalih pembunuhan demi kehormatan. Penyelidikan terus berlanjut. Polisi lalu mendapatkan bukti baru dan merasa perlu menahan Mufti Abdul Qavi setelah ulama tersebut berusaha kabur sebagaimana dikutip dari laman BBC.

Namun baru beberapa hari berada di tahanan polisi, Abdul Qavi mengeluhkan sakit jantung dan memohon perawatan di rumah sakit. (ase)