Rusia Sokong Peretas Curi Data-data Rahasia AS
- REUTERS/Larry Downing
VIVA.co.id – Pemerintah Rusia dilaporkan menyokong para hacker 'peretas' untuk mencuri data rahasia siber milik Badan Keamanan Nasional atau NSA Amerika Serikat pada tahun 2015.
Sebagaimana dilaporkan dua media antara lain The Washington Post yang dikutip Reuters, informasi yang dicuri antara lain menyoal penetrasi ke jaringan komputer negara-negara asing dan perlindungan AS atas serangan siber. Diduga, AS termasuk paling waspada dengan jenis serangan tersebut.
Disebutkan sumber media, peretasan juga bisa dilakukan karena adanya karyawan NSA di Tailored Access Operations yang ternyata diketahui bagian dari elite para hacker Rusia. Dia lantas dipecat pada tahun 2015.
Sementara NSA menolak berkomentar soal adanya pencurian data-data rahasia tersebut dengan menyebutkan alasan, lembaga itu tak akan menanggapi hal yang berkaitan dengan isu kerahasiaan.
Namun sumber di otoritas disebut mengkonfirmasi adanya serangkaian pencurian data rahasia. Bahkan sebelum itu, pada tahun 2013 juga terjadi kebocoran data pengawasan AS yang tak lepas dari andil Edward Snowden yang tak lain adalah mantan pegawai di lembaga itu.