Bela Rohingya, Kelompok Militan Serang Kedubes Myanmar
- REUTERS/Cathal McNaughton
VIVA.co.id – Kelompok militan Mesir, Hasm, mengaku bertanggung jawab atas ledakan kecil di Kedutaan Myanmar di Kairo, Mesir, pada Minggu, 1 Oktober 2017. Kelompok tersebut mengatakan ledakan itu merupakan pembalasan atas tindakan keras militer Myanmar terhadap muslim Rohingya.
"Pemboman ini adalah bentuk peringatan kepada kedutaan pembunuh, yang membunuh wanita serta anak-anak di negara bagian Rakhine. Ini bentuk solidaritas kami kepada anak-anak dari populasi muslim yang lemah ini," bunyi pernyataan Hasm, seperti dilansir Reuters, Senin, 2 Oktober 2017.
Ini adalah pertama kalinya bagi Hasm, sebuah kelompok yang dituding melakukan serangan terhadap polisi dan hakim di sekitar Kairo sejak tahun lalu, telah mengklaim sebuah serangan terhadap sipil.
"Kami sangat berhati-hati untuk memastikan tidak ada korban sipil atau orang yang tidak bersalah selama serangan. Jika tidak, Anda pasti akan melihat api yang besar yang tidak dapat dihentikan," bunyi pernyataan tersebut.
Menanggapi hal ini, juru bicara pemerintah Myanmar menyerukan kepada warganya yang berada di luar negeri untuk berhati-hati. "Harap berhati-hati bagi warga Myanmar di seluruh dunia," kata Zaw Htay, melalui akun Twitternya.
Kementerian Dalam Negeri Mesir belum memberikan komentar mengenai ledakan tersebut. Awalnya warga setempat dan media mengira ledakan itu berasal dari pipa gas. Dua petugas keamanan menegaskan bahwa jejak-jejak bahan peledak ditemukan di tempat kejadian.