Pacaran dengan Muslim, Remaja India Ditampar Pimpinan Partai
VIVA.co.id – Sebuah video yang merekam adegan penamparan yang dilakukan petinggi partai BJP di India beredar luas. Dalam rekaman itu, pimpinan partai terlihat menampar wajah seorang remaja perempuan di India, karena ia ketahuan berpacaran dengan seorang pria Muslim.
Insiden itu dikabarkan terjadi di kota Aligarh di Uttar Pradesh, sebuah wilayah bagian yang terbesar di India utara. Pelaku penamparan adalah Sangeeta Varshney, pemimpin bidang perempuan, salah satu sayap dari partai BJP.
Di rekaman itu terlihat, si remaja sedang minum teh bersama sahabatnya yang Muslim, ketika ia ditampar sebanyak dua kali oleh Varshney.
Dalam video tersebut, terdengar suara Varshney, "Apa kamu tak mengerti, siapa Hindu dan siapa Muslim. Saya dengan sangat sopan akan membuat ini menjadi jelas. Bahkan, jika kamu terlihat tetap tak juga paham."
Meski jelas melakukan kesalahan dengan menampar dan mengucapkan kata-kata rasis, namun Varshney tak ditahan oleh pihak berwenang. Sebaliknya, Muslim yang disinggung dalam video tersebut ditangkap dan sempat ditahan, meski setelah itu dibebaskan dengan jaminan.
Seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu 24 September 2017, pejabat Kepolisian mengatakan, remaja pria itu dikenakan pasal pidana terkait melakukan perbuatan cabul di muka umum. Meski si gadis dan ayahnya tak melakukan komplain dan memberikan pernyataan tertulis, namun polisi tetap memproses hukum pemuda Muslim tersebut.
The Times of India melaporkan bahwa pasangan tersebut sebelumnya juga telah diawasi oleh anggota Hindu Yuva Vahini, organisasi pemuda garis keras Hindu yang didirikan oleh Yogi Adityanath, yang sekarang menjabat sebagai Menteri Utama negara.
Saat dihubungi wartawan terkait aksi penamparan yang ia lakukan, Sangeeta Varshney mengaku tak ada masalah dengan Muslim. "Tetapi, kita punya masalah dengan kebijakan mereka tentang gadis-gadis Hindu yang memikat," ujarnya.
Dia juga merasa bangga dengan apa yang dia lakukan dan tidak akan ragu untuk melakukan hal yang sama lagi, karena dia tidak bisa memberikan toleransi pada hubungan Hindu-Muslim semacam itu.