Facebook Blokir Akun Militan Rohingya
- REUTERS/Philippe Wojazer
VIVA.co.id – Facebook memblokir sejumlah akun milik Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) yang menjadi kelompok militan di Rakhine State.
Kelompok ini dituding kerap menyebarkan sejumlah konten video brutal dari zona konflik di jejaring sosial. Karena itu kemudian Facebook menetapkan ARSA sebagai 'organisasi berbahaya'.
"Standar perusahaan melarang unggahan dan atau mendukung organisasi yang masuk dalam kategori terorisme, menggorganisasi kejahatan, pembunuhan massal atau mengorganisasi kebencian," ujar juru bicara Facebook dikutip dari laman The Guardian, Jumat, 22 September 2017.
Sayangnya, Facebook enggan mengomentari apakah ada kelompok lain selain ARSA yang diduga terlibat dalam konflik etnis yang telah membuat lebih dari 400 ribu orang Rohingya melarikan diri tersebut.
Kelompok militan ARSA, sebelumnya telah dinyatakan organisasi teroris oleh pemerintah Myanmar pada 25 Agustus 2017. Penyematan itu diberikan setelah kelompok ini menewaskan 12 aparat keamanan.
Namun demikian, Facebook mengklaim bahwa keputusan itu diberikan lantaran karena kelompok ini memang kerap menyebarkan aktivitas kekerasan di jejaring sosial, atau bukan karena tujuan politiknya.
Sementara ARSA, diketahui muncul sejak Oktober 2016 dan menyebut dirinya sebagai organisasi pejuang kebebasan untuk muslim Rohingya yang diperkirakan berjumlah 1,1 juta orang.
Dalam pernyataan mereka di akun Twitter resminya, ARSA mengklaim bahwa penyerangan mereka terhadap militer Myanmar sebagai sebuah tindakan sah, lantaran membela hak Rohingya.
Namun demikian, aksi itulah yang kini memicu pembersihan massal oleh otoritas Myanmar ke etnis Rohingya. Seluruh desa dibakar, sejumlah orang disiksa dan dibunuh.