Banjir Mulai Surut di Nepal, Ribuan Orang Terjangkit Malaria
- REUTERS/Navesh Chitrakar
VIVA.co.id – Ribuan orang di Bangladesh dan Nepal menderita diare, malaria dan demam berdarah sejak air dari banjir terburuk dalam satu dekade tersebut surut.
Lebih dari 1.400 orang tewas akibat banjir yang melanda Asia Selatan selama dua bulan terakhir. Sementara puluhan ribu orang terpaksa tinggal di tenda, sekolah bahkan di bawah terpal.
"Orang-orang ini membutuhkan bantuan kita, dan kami melakukan semua yang kami bisa untuk memenuhi kebutuhan mereka," kata Martin Faller, wakil direktur Federasi Palang Merah Internasional kawasan Asia Pasifik.
Sebagaimana diberitakan Reuters, Rabu 6 September 2017, sekitar 13 ribu orang sakit karena diare dan infeksi pernafasan di Bangladesh yang padat penduduknya setelah banjir di utara, di mana sungai Brahmaputra dan Jamuna hancur.
"Penyakit seperti diare, malaria dan demam berdarah terus meningkat di beberapa daerah. Kita memerlukan dukungan untuk mencegah korban tewas dan penderitaan lebih lanjut," kata Mozharul Huq, Sekjen Masyarakat Bulan Sabit Merah Bangladesh.
Di Himalaya, 26.944 kasus penyakit oleh fasilitas kesehatan setempat, sementara 39.712 orang telah dirawat di kamp kesehatan pada 30 Agustus. Belum ada epidemi yang dilaporkan, meski petugas kesehatan terus memantau kondisi di daerah yang terkena banjir untuk menemukan kemungkinan wabah. (mus)