Boneka Hantu Annabelle Gegerkan Pengguna Komuter Taiwan
- imdb
VIVA.co.id – Film horor dengan tokoh boneka yang sedang populer, "Annabelle," membuat pengelola komuter di Taiwan naik pitam. Mereka menuntut Warner Bros, pembuat film tersebut, untuk minta maaf.
Permintaan itu disampaikan Taiwan High Speed Rail (HSR) setelah warganet ramai mengunggah foto dengan gambar boneka hantu itu sedang duduk di salah satu kursi penumpang di komuter mereka. Apa lagi, Warner Bros juga memasang foto itu dalam laman Facebook resmi mereka.
Diberitakan oleh BBC, merujuk media setempat United Daily News, juru bicara HSR Chung Jui-fang mengatakan peletakkan boneka di kursi penumpang lalu mempublikasikannya telah melanggar aturan. Menurutnya, siapa pun yang ingin mengambil gambar untuk kepentingan film atau foto komersil harusnya mengajukan ijin lebih dulu.
Warner Bros telah menghapus foto tersebut dari postingan mereka di media sosial. Produsen film itu berdalih, foto yang mereka unggah mereka dapatkan dari orang lain. Menurut Taiwan News, pengacara Warner Bros telah diminta untuk menyelesaikan isu tersebut.
Warganet pengguna komuter yang juga sempat geger dengan boneka Annabelle dalam jejeran kursi mereka berbeda sikap menanggapi permintaan HSR pada Warner Bros. Sebagian memahami sikap HSR, sebagian mempertanyakannya. Salah seorang warganet, Bau Rong Rinn meminta warganet agar melihat fokusnya pada penggunaan marketing komersial, bukan pada boneka Annabelle yang menyeramkan itu. "Jika Anda membuat film atau melakukan aktivitas marketing di Starbucks atau McDonalds, Anda juga harus meminta izin dari mereka, bukan?" komentarnya.
Tapi warganet lainnya menyayangkan hal itu. Sling Yap, mengambil contoh saat boneka hantu itu ditampilkan di sebuah kursi penumpang di Malaysia. "Itu menjadi relasi publik yang sangat hebat," ujarnya. "Itu kan hanya boneka, lalu apa yang Anda khawatirkan," ujar Dingo Whiz, warganet lainnya.
Film “Annabelle: Creation” yang diputar selama beberapa pekan terakhir menjadi salah satu film dengan penonton terbanyak. Publikasi gencar dari Warner Bros, dan keinginan mengulang sukses film pertama membuat publikasi film ini cukup gencar.