Bocah Korban Perkosaan Melahirkan, Tak Paham Punya Anak

Unjuk rasa anti perkosaan di India.
Sumber :
  • REUTERS/Adnan Abidi

VIVA.co.id – Seorang bocah India berusia 10 tahun yang selama tujuh bulan mengalami perkosaan oleh pamannya sendiri melahirkan. Ia dikabarkan, bahkan tak tahu apa yang terjadi.

Kehamilan anak tersebut baru ketahuan setelah usia kehamilannya mencapai 32 minggu. Tubuhnya yang gemuk membuat lingkungan terdekatnya termasuk ibu dan ayahnya tak menyadari kehamilan itu. Apa lagi anak tersebut dikabarkan tetap ceria dan tak menunjukkan kesehatan fisik yang menurun.

Saat mengetahui kehamilan itu, kedua orang tua dan lembaga perlindungan anak yang mengawalnya sejak mengetahui kasus perkosaan anak tersebut, memohon agar anak tersebut boleh melakukan aborsi. Tapi pengadilan India menolaknya.Hukum di India hanya mengizinkan aborsi untuk janin yang berusia maksimal 20 minggu. Bahkan petisi yang diajukan sejumlah warga akhirnya ditolak oleh Mahkamah Agung dengan alasan aborsi di usia kehamilan selanjut itu sangat berisiko.

Kepada bocah tersebut, keluarga hanya mengatakan, bahwa ada tumor di perutnya, sehingga ia merasakan sakit perut di bagian bawah. Diberitakan oleh BBC, pada 17 Agustus 2017, anak perempuan itu akhirnya melahirkan dengan proses operasi sesar di rumah sakit di Chandigarh sekitar pukul 09.22 waktu setempat. Bayi tersebut memiliki berat 2,5 kg. Bocah dan bayinya dikabarkan berada dalam kondisi sehat.

Bocah itu diperkosa oleh pamannya sendiri selama tujuh bulan. Pamannya sudah ditangkap dan ditahan. Kepada BBC, kedua orang tua korban sempat mengungkapkan kekecewaan mereka pada media yang menurut mereka telah membuat kasus anak mereka menjadi bisnis. Keluarga dari kalangan tak mampu ini mengaku sangat terganggu, dan tak bisa hidup dengan tenang.

Keluarga ini juga menolak merawat bayi tersebut dan memilih menyerahkan bayi tersebut ke badan sosial. Sementara bocah yang baru melahirkan itu tak paham apa yang terjadi.