Longsor Terjadi Jelang Subuh, Ratusan Orang Tewas Tertimbun
- REUTERS/Ernest Henry
VIVA.co.id – Diperkirakan lebih dari 300 orang tewas tertimbun longsor yang terjadi menyusul hujan deras yang turun seharian di Sierra Leone, Afrika. Longsor tersebut terjadi pada dini hari, saat sebagian penduduk di desa Guma, Freetown, sedang lelap tertidur.
Kepada Reuters, juru bicara Palang Merah Sierra Leone Abu Bakarr Tarawallie meyakini jumlah tersebut masih akan terus bertambah. Jumlah korban yang mencapai ratusan juga dikonfirmasi oleh pihak rumah sakit. "Saya hitung, lebih dari 300 jasad yang sudah tiba di rumah sakit, dan masih akan terus bertambah," ujar Mohammed Sinneh, seorang petugas di Freetown's Connaught Hospital kepada Channel News Asia, 15 Agustus 2017.
Menurut pihak berwenang di Freetown, wilayah di kaki gunung Sugar Loaf dihuni oleh banyak orang. Kebanyakan mereka sedang tertidur lelap saat longsor terjadi. Saksi mata mengatakan, puluhan rumah, termasuk dua gudang besar terkubur.
"Kami berada di dalam rumah ketika saya mendengar suara longsor. Saya berusaha meraih bayi saya, namun lumpur itu begitu cepat datang. Dia terkubur hidup-hidup," ujar Adama Kamara yang berhasil menyelamatkan diri. Kepada Reuters, ia mengaku tak tahu bagaimana nasib suaminya.
Sementara saksi mata yang lain, seorang bapak yang ke luar rumah sebelum longsor datang. Ia mengaku keluar rumah untuk membeli roti. Namun saat kembali seluruh keluarganya sudah terkubur, termasuk istri, anak-anak, keponakan, dan iparnya.
Pemerintah Sierra Leone telah mengerahkan alat berat untuk menggali dan menemukan jasad korban. Belasan ambulans juga terus membawa korban ke rumah sakit.
Hujan yang turun selama lebih dari lima jam di Sierra Leone tak hanya menyebabkan terjadinya longsor. Namun banjir besar juga melanda sebagian besar wilayah di Freetown, ibu kota Sierra Leone. Ribuan orang diperkirakan kehilangan tempat tinggal mereka karena rumah-rumah tersebut tersapu banjir.