AS Tandatangani Sanksi Baru, Rusia : Ini Perang
- REUTERS
VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani keputusan sanksi terbaru terhadap Rusia. Keputusan ini dinilai Moskow menjadi langkah perang dagang skala penuh dan mengakhiri harapan perbaikan hubungan dengan pemerintah Trump.
Kongres AS menyetujui keputusan tersebut pekan lalu, mengeluarkan sebuah tindakan yang bertentangan dengan keinginan Trump yang ingin memperbaiki hubungan dengan Moskow.
Trump menandatangani putusan tersebut di balik pintu tertutup, tanpa melibatkan keriuhan yang biasanya ada setiap kali Trump menandatangani perintah eksekutifnya.
Trump mengkritik tindakan tersebut karena melanggar kekuasaannya untuk membentuk kebijakan luar negeri, dan menilai bahwa dia bisa membuat kesepakatan yang jauh lebih baik, tanpa melibatkan Kongres.
Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menyebutkan sanksi tersebut sama dengan sebuah perang dagang skala penuh. Rusia juga mengatakan langkah ini membuktikan bahwa pemerintah Trump telah menunjukkan 'ketidakberdayaan yang mutlak.'
"Harapan bahwa hubungan kita akan membaik dengan Amerika, berhenti sampai di sini," kata Medvedev, sebagaimana diberitakan Reuters, Kamis 3 Agustus 2017.
Sanksi yang dijatuhkan Amerika terhadap Rusia diperkirakan akan mempengaruhi berbagai industri dan memperparah kondisi ekonomi Rusia, yang sudah melemah sejak sanksi tahun 2014 lalu setelah pencaplokan Krimea.
Beberapa ketentuan sanksi itu menargetkan sektor energi Rusia, dengan batasan baru untuk investasi Amerika di perusahaan Rusia. Perusahaan-perusahaan Amerika juga dilarang berpartisipasi dalam proyek eksplorasi energi, di mana perusahaan Rusia memiliki saham 33 persen atau lebih tinggi.