Turki Kembali Pecat Ribuan Polisi, Dosen, dan PNS

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Menjelang setahun aksi kudeta militer yang gagal, pemerintah Turki kembali melakukan pemecatan terhadap pegawai pemerintah, dosen, dan polisi. Sekitar 7.000 polisi dan pegawai pemerintah menjadi korban pemecatan itu.

Diberitakan oleh Voa, Sabtu 15 Juli 2017, keputusan pemerintah Turki itu dimuat dalam lembaran negara dan dipublikasikan pada Jumat kemarin, 14 Juli 2017.

Di antara mereka yang dipecat, terdapat 2.303 anggota Kepolisian, termasuk beberapa perwira tinggi. Sekitar 300 akademisi dari berbagai universitasl juga menjadi korbannya. Keputusan yang sama, juga mencopot 342 perwira dan bawahan dari pangkat mereka.

Keputusan itu diterbitkan di bawah UU Keadaan Darurat, yang diberlakukan setelah percobaan kudeta militer untuk merebut kekuasaan dari Presiden Recep Tayyip Erdogan. Kudeta gagal yang terjadi pada Juli 2016 itu menewaskan 240 orang.

Turki menuduh percobaan kudeta itu dimotori Fethullah Gulen, seorang ulama yang sudah hampir 20 tahun mengasingkan diri di Amerika. Namun, Gulen membantahnya.

Sejak itu, Presiden Erdogan memberhentikan lebih dari 100 ribu pegawai sipil pemerintah yang disebut sebagai pendukung kudeta gagal itu. Dan, pemerintah menangkap 50 ribu orang lagi.

Kelompok oposisi Turki mengatakan, pemerintahan Erdogan terus bergerak ke arah otoriterisme. Sementara itu, Erdogan mengatakan bahwa penumpasan itu perlu dilakukan untuk mencegah ancaman keamanan terhadap pemerintah yang berkuasa. (asp)