Filipina Jamin ISIS Marawi Tak Bisa Kabur ke Indonesia
- Reuters/Erick de Castro
VIVA.co.id – Darurat militer melawan ISIS di Marawi, Filipina bagian selatan, masih terus terjadi. Pemerintah Filipina berharap, dalam 15 hari ke depan konflik Marawi bisa selesai.
"Sejak dideklarasikan perlawanan terhadap teroris pada 23 Mei lalu, pemerintah Filipina berharap konflik di Marawi bisa selesai," kata Brigadir Jenderal Gilbert Italia Gapay, Ketua Delegasi Filipina dalam latihan perang bersama TNI AL di Manado, Sulawesi Utara, Rabu 12 Juli 2017.
Dia memimpin delegasi militer Filipina untuk latihan militer bersama TNI dalam rangka memerangi terorisme, termasuk kelompok militan Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS). Menurut Gilbert, tentaranya terus memperkuat penjagaan di semua daerah Filipina.
“Sejak dideklarasikan perlawanan terhadap teroris, pemerintah Filipina berhasil melawan teroris dan terjadi 41 proses perlawanan dan 379 teroris yang terbunuh,” kata dia.
Gilbert menjelaskan ada 194 teroris yang ditangkap dan pemerintah Filipina berhasil mengambil alih sekitar 100 bangunan yang sempat direbut teroris.
“Dengan kondisi seperti itu, saya yakin teroris sulit masuk keluar Filipina apalagi ke Wilayah Indonesia karena hanya ada dua pilihan, menyerah atau mati,” katanya.
Sementara itu, Danlantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Suselo mengatakan, latihan perang bersama dengan sandi Corpat Philindo XXXI dilaksanakan secara rutin. “Tahun ini dibuka di Filipina dan ditutup di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Latihan ini penting untuk menangkal masuknya teroris Marawi ke Indonesia melalui perairan Sulut,” ujar Suselo.
Sejak konflik Marawi pecah, patroli laut terus dilakukan di daerah perbatasan meski hingga kini belum ditemukan tanda-tanda masuknya kelompok teroris Marawi.
“Kami masih fokus di daerah timur laut Indonesia. Hasilnya, aksi di Marawi belum menjamah perairan perbatasan Sulut,” kata dia lagi.
Angkatan Laut disebutkan terus meningkatkan kewaspadaan dan menyiagakan KRI di wilayah itu. (ren)