Panglima TNI Ungkap Banyaknya Jumlah Korban Konflik Marawi
- Reuters/Romeo Ranoco
VIVA.co.id – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebutkan konflik antara militer dengan Daulah Islamiyah atau ISIS di Filipina Selatan sudah makan banyak korban.
"Kita sama-sama melihat bahwa di Marawi, terorisme sampai sekarang belum selesai dan sudah menelan korban baik dari tentara, polisi Filipina masyarakat maupun kelompok Maute sekitar 500 orang sudah meninggal dunia," kata Gatot Nurmantyo di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, 12 Juli 2017.
Untuk itu kata Gatot, Wilayah Indonesia dan juga negara lain perlu melakukan pengawasan ketat agar kelompok militan ISIS yang bersarang di Marawi Filipina Selatan dihempang masuk ke Tanah Air.
"Maka tugas kita bersama-sama adalah mencegah jangan sampai ada pelarian ke Indonesia," katanya.
Dikatakan Gatot, kelompok militan ISIS diprediksi akan berkembang dan mulai masuk ke Wilayah Indonesia sejak tahun lalu. Pasalnya, pimpinan ISIS dari Indonesia Bahrun Naim sudah menginstruksikan kepada para anggota untuk berjihad tidak mesti Timur Tengah.
"Bahwa Bahrun Naim mengatakan, apabila tidak aman maka (melakukan jihad) daerahnya masing-masing. Selanjutnya mengatakan ISIS itu menjadi Islamic State dan Islamic State Asia Tenggara Pusatnya adalah di Filipinan Selatan, dua setengah tahun lalu," ujar Gatot.