RI-Turki Tingkatkan Kerja Sama Dagang Hingga Atasi Teror
- Biro Pers Istana
VIVA.co.id –Kunjungan bilateral Presiden Joko Widodo ke Turki, menghasilkan sejumlah kesepakatan. Terutama di bidang industri pertahanan, perdagangan, energi, dan penanggulangan terorisme.
Kesepakatan dihasilkan, setelah Presiden Jokowi dan rombongan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, Kemarin.
"Bidang kerja sama lain yang mengalami peningkatan signifikan adalah di bidang industri pertahanan. Saya menyambut baik hasil konkret kerja sama industri pertahanan antara lain berupa peluncuran tank kelas menengah "Kaplan" produksi bersama Indonesia dan Turki," ujar Presiden Jokowi dikutip dari keterangan resminya, Jumat 7 Juli 2017.
Pemerintah Indonesia dan Turki juga sepakat untuk mengembangkan kerja sama kedirgantaraan. Kesepakatan tersebut telah dituangkan ke dalam bentuk nota kesepahaman antara PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industry.
"Tadi juga telah kita sepakati untuk menambah kerja sama di bidang pembuatan kapal selam dan truk. Ini juga akan segera ditindaklanjuti oleh tim dari kedua negara," ujar Jokowi.
Kerja sama dalam bidang listrik, juga dibahas. Di mana selama ini, Turki telah membantu dalam penyediaan pasokan listrik di wilayah timur Indonesia. Sebelumnya, sejumlah kapal pembangkit listrik asal Turki telah beroperasi di Medan, Amurang, Bolok, dan Ambon untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di wilayah tersebut.
"Penguatan kerja sama di bidang energi difokuskan pada pemenuhan kebutuhan energi listrik di kawasan kepulauan Indonesia antara lain melalui penggunaan power ship atau kapal penyedia pasokan listrik," jelas Jokowi.
Sementara dalam bidang perdagangan dan investasi, telah disepakati melalui negosiasi Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) dan juga pengurangan hambatan perdagangan serta penciptaan iklim investasi yang kondusif.
"Kita telah sepakat berupaya mengembalikan tren positif perdagangan dan investasi antara lain melalui negosiasi Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA). Kemudian pengurangan atau pengakhiran hambatan perdagangan dan penciptaan iklim investasi yang kondusif," ujar Presiden Jokowi.