Merkel Cemas Saat Didekati Anjing Labrador Putin

Putin membawa anjing labradornya saat bertemu Angela Merkel.
Sumber :
  • The Telegraph

VIVA.co.id – Presiden Rusia Vladimir Putin pernah membawa anjing peliharaan kesayangan jenis labrador yang diberi nama Konnie, ke sebuah pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Padahal, Merkel diketahui memiliki ketakutan luar biasa terhadap anjing. Ketakutan ini dimulai sejak kecil. Merkel saat itu tengah melakukan pertemuan dengan Putin di kediaman Presiden Rusia di Laut Hitam pada tahun 2007 lalu.

Saat itu, Putin mengaku tidak mengetahui ketakutan sang kanselir terhadap anjing. Ia pun meminta maaf karena telah membawa Konnie ke pertemuan dengan Merkel. Namun masyarakat Jerman menduga Putin pasti telah mengetahui sebelumnya tentang fobia anjing yang dialami Merkel.

Beberapa foto pertemuan tersebut pun beredar luas, menunjukkan raut wajah Merkel yang terlihat cemas saat labrador berwarna hitam dan besar itu mengendusnya, lalu mengendap di dekat kakinya. Saat itu, Putin terlihat melirik sambil menyeringai.

Stefan Kornelius, yang menghabiskan bertahun-tahun meliput Merkel sebagai seorang jurnalis dan telah menulis biografi resmi tentangnya, menyebut Merkel dan Putin adalah "pasangan politik paling aneh di zaman modern."

"Mereka seumuran. Keduanya lahir di bekas blok timur. Keduanya memperoleh pengalaman politik dasar saat tembok runtuh di Jerman pada 1989," kata Kornelius, dikutip South China Morning Post, Selasa 4 Juni 2017.

"Namun pada dasarnya Merkel lebih ke arah Barat, dan Putin lebih ke Timur. Putin tergantung pada sistem lama dan mengidolakan kekuatan Soviet. Sementara Merkel secara terbuka memeluk Barat dan segala sesuatu yang memberi demokrasi liberal," ujarnya.

Seperti diketahui menjelang pertemuan pemimpin-pemimpin negara G20, yang juga akan dihadiri Presiden AS Donald Trump dan Presiden RI Joko Widodo, akan dibahas berbagai isu. Dalam hal ini, Merkel banyak menentang tindakan yang dilakukan Putin.

Beberapa diantaranya seperti dukungan Putin terhadap perang sipil yang dilakukan oleh Presiden Suriah Bashar Assad, termasuk dukungan terhadap separatis di Ukraina timur. Merkel juga khawatir, peretas Rusia akan menghalangi langkahnya dalam pemilu Jerman yang akan digelar pada September mendatang.