Ancaman Terorisme Naik Lagi, Dubes Australia Temui Wiranto
- news.viva.co.id
VIVA.co.id – Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, hari ini bertamu ke kantor Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto. Grigson mengaku pertemuan dia dengan Wiranto membicarakan terorisme.
Pertemuan mereka berlangsung di saat ancaman terorisme kembali mengemuka di Indonesia dan tetangganya, Filipina. Pada akhir Mei 2017, sebuah bom bunuh diri meledak dan menewaskan lima orang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Belakangan, potensi terorisme juga mengemuka dengan adanya pendudukan Kota Marawi di Pulau Mindanao, Filipina selatan, oleh Maute, kelompok Islam radikal yang memiliki keterkaitan dengan ISIS.
"Kedatangan saya dilakukan untuk pembaruan isu-isu terbaru. Jadi Pak Wiranto dan saya memang sering mendiskusikan isu-isu yang penting untuk kedua negara. Salah satunya tentang terorisme," ujar Grigson di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Rabu, 7 Juni 2017.
Meski demikian, Grigson hanya menegaskan bahwa Australia dan Indonesia memiliki kerja sama yang erat di banyak bidang, termasuk dalam hal pemberantasan terorisme. Grigson enggan mengungkap apakah Australia, misalnya, akan memberi bantuan militer kepada Indonesia untuk menangkal potensi ISIS masuk Indonesia dari Filipina. Indonesia sendiri, terletak di antara Australia dan Filipina. Indonesia bisa menjadi penghalang supaya ISIS yang saat ini sudah berkembang di Filipina, meluaskan jangkauan mereka hingga Australia.
"Kita melakukan diskusi umum tentang terorisme seperti yang sering kita lakukan. Tapi kami tidak akan menyampaikan kepada umum, lebih jauh dari hal itu," ujar Grigson. (ren)