Ledakan di Pemakaman di Kabul Tewaskan 19 Orang
- Reuters
VIVA.co.id – Ledakan kembali terjadi di Ibu Kota Afganistan, Kabul. Kali ini, ledakan terjadi di acara penguburan salah satu korban tewas bentrokan antara demonstran di Kota Kabul, dengan polisi setempat sehari sebelumnya.
Ledakan yang terjadi pada Sabtu waktu setempat, 3 Juni 2017, menurut Reuters, menewaskan setidaknya 19 orang. Ledakan ini adalah ledakan kedua dalam pekan ini, yang merenggut nyawa manusia, setelah ledakan bom di kompleks diplomatik Kabul pada Rabu silam.
Rumah sakit di Kabul, menyebutkan bahwa 19 orang dibawa ke rumah sakit itu dan tewas. Sementara itu, 16 orang lainnya menderita luka-luka.
Sebelumnya, terjadi bentrokan antara polisi dan demonstran yang meminta Presiden Afganistan, Asraf Ghani bertanggung jawab atas ketidakamanan di negeri tersebut. Asraf Ghani dinilai gagal menjaga keamanan negara, karena ledakan demi ledakan yang terjadi.
Selain Asraf, publik juga menilai Kepala Polisi Afganistan tidak becus bekerja. "Negara kita sedang diserang, karena itu kita harus bersatu," kata Presiden Ghani melalui akun Twitter-nya.
Pada ledakan yang terjadi di penguburan demonstran terhadap Asraf Ghani tersebut diketahui, salah satu menteri bernama Abdullah turut hadir. Namun, dia tidak mengalami cidera dan aman dari dampak ledakan itu. (asp)