Ramadan 2017, Waktu Puasa Terpanjang dan Tersingkat di Mana?

Ilustrasi kurma
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Menurut perhitungan waktu di Ramadan 2017, waktu puasa paling panjang akan berlangsung di Greenland  dan Swedia. Sementara itu, waktu puasa paling singkat, yaitu bagi mereka yang berada di Chile dan Australia.

Pada Mei 2017 ini, umat Muslim di seluruh dunia akan kembali memulai puasa pada bulan Ramadan. Puasa dilakukan sebulan sebelum Hari Idul Fitri.

Dikutip dari laman aljazeera.com, Ramadan kali ini jatuh pada musim panas di sejumlah wilayah yang menyebabkan waktu siang lebih panjang di bagian utara belahan bumi. Sementara itu, Ramadan akan berlangsung lebih singkat pada musim dingin, khususnya di belahan selatan bumi.

Tahun lalu, puasa di seluruh dunia dilakukan pada rentang waktu 11 jam. Ada pula yang hingga 22 jam. Sementara itu, rentang waktu puasa pada tahun ini, yaitu yang terpendek di Chile 10 jam dan paling lama 21 jam di Greenland.
  
Perkiraan waktu puasa mulai sahur hingga berbuka di berbagai negara, yaitu:

- Nuuk, Greenland: 21 jam 
- Stockholm, Sweden: 19,5 jam
- Moscow, Rusia: 19 jam
- London, UK: 18,5 jam 
- Astana, Kazakhstan: 18,5 jam
- Brussels, Belgia: 18,5 jam
- Beijing, China: 16,5 jam
- New York, US: 16,5 jam
- Tokyo, Japan: 16 jam
- Kabul, Afghanistan: 16 jam
- Rabat, Maroko: 16 jam
- Islamabad, Pakistan: 16 jam
- Kairo, Mesir: 15,5 jam
- New York, Mexico: 15,5 jam
- New Delhi, India: 15 jam
- Kowloon, Hong Kong: 15 jam
- Dhaka, Bangladesh: 15 jam
- Muscat, Oman: 15 hours
- Riyadh, Saudi Arabia: 15 jam
- Doha, Qatar: 15 hours
- Khartoum, Sudan: 14,5 jam
- Aden, Yaman: 14 jam
- Dessye, Ethiopia: 14 jam
- Kuala Lumpur, Malaysia: 13,5 jam
- Luanda, Angola: 13 jam
- Sao Paulo, Brasil: 13 jam
- Jakarta, Indonesia: 13 jam
- Harare, Zimbabwe: 12,5 jam
- Pretoria, Afsel: 12 jam
- Cape Town, Afsel: 11,5 jam
- Canberra, Australia: 11,5 jam
- Punta Arenas, Chile: 10 jam. (asp)