Hakim Perempuan Muslim Pertama di New York Tewas Mengambang

Sheila Abdus-Salaam, Hakim perempuan Muslim pertama di New York yang ditemukan tewas mengambang di sungai.
Sumber :
  • NewYorklawjournal.com

VIVA.co.id – Seorang hakim perempuan Muslim pertama di New York meninggal dunia. Jasadnya ditemukan mengambang di Sungai Hudson, New York.

Tubuh Sheila Abdus-Salaam, perempuan Muslim berusia 65 tahun yang menjadi hakim di Pengadilan Tinggi, ditemukan di sekitar Harlem, sekitar pukul 1.45 waktu setempat. Polisi menemukan jasad Sheila masih mengenakan pakaian lengkap, dan sudah meninggal dunia saat ditemukan. Polisi juga mengatakan saat ditemukan, tak ada tanda-tanda luka di tubuhnya.

Kepolisian New York sudah menghubungi keluarga untuk memastikan kematian Sheila Abdus-Salaam dan segera melakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya. Sejauh ini, kepolisian menolak menduga-duga penyebab kematian hakim yang cukup populer itu.

Abdus-Salaam, yang berasal dari Washington, DC, menjadi wanita Amerika Afrika pertama yang diangkat menjadi Hakim Pengadilan Tinggi. Saat itu, namanya populer ketika Gubernur Demokrat, Andrew Cuomo, menyebutnya di Pengadilan Tinggi Negara pada 2013.

“Hakim Sheila Abdus-Salaam adalah seorang pelopor ahli hukum yang hidupnya penuh dengan pelayanan publik. Ia adalah hakim yang selalu mengejar keadilan agar New York semakin adil untuk semua,” kata Cuomo dalam sebuah pernyataan.

“Sebagai wanita Amerika Afrika pertama yang ditunjuk ke Pengadilan Tinggi, dia adalah perintis. Melalui tulisan-tulisannya, kebijaksanaan dan moral yang tak tergoyahkan, dia adalah kekuatan untuk kebaikan. Apa yang ia wariskan akan dirasakan selama bertahun-tahun yang akan datang,” ujarnya.

Diberitakan oleh New York Post, menurut sumber yang tak dikenal, Abdus-Salaam telah dilaporkan hilang dari rumahnya di New York pada hari Rabu, 12 April 2017. Keluarganya sudah berupaya mencari namun tak berhasil.

Sheila Abdus-Salaam adalah lulusan dari Barnard College dan Columbia Law School. Ia memulai karir hukum dari East Brooklyn. Ia kemudian pindah ke New York dan menjabat sebagai Asisten Jaksa Agung Negara di New York. Tahun 1991 ia terpilih menjadi Hakim di kota New York.

Kepala hakim, Janet DiFiore, mengatakan seluruh kantor akan merasa sangat kehilangannya. “Kehangatan pribadinya, rasa keadilan tanpa kompromi dan kecerdasannya dalam mengatasi masalah legal adalah inspirasi bagi kita semua yang memiliki nasib baik untuk mengenalnya,” kata DiFiore, seperti diberitakan oleh The Guardian, Kamis, 13 April 2017.

Mantan Hakim Ketua Jonathan Lippman mengaku telah mengenal Abdus-Salaam selama bertahun-tahun, dan mengakui sulit memahami kematiannya.  “Pengadilan telah mengalami pukulan yang mengerikan karena kematiannya,” katanya. (ase)