Usir Penumpang, Bos Maskapai United Airlines Tolak Mundur

CEO United Airlines, Oscar Munoz.
Sumber :
  • REUTERS/Courtesy of United Airlines/Handout

VIVA.co.id – Chief Executive Officer maskapai United Airlines dari Amerika Serikat, Oscar Munoz, menolak mundur dari jabatannya di tengah kecaman publik global terhadap insiden penyeretan paksa seorang penumpang bernama David Dao (69 tahun).

"Saya dipekerjakan oleh perusahaan untuk membuat maskapai ini (United Airlines) lebih baik, dan kita telah melakukan itu. Inilah yang akan kami terus lanjutkan," kata Munoz, seperti dikutip situs BBC, Kamis, 13 April 2017.

Meski begitu, Munoz mengaku dirinya "malu dan menyayangkan" peristiwa yang mengakibatkan Dao diseret keluar dari pesawat dengan bersimbah darah. Dao, menurut Munoz, berhak mendapatkan permintaan maaf.

"Ini tidak boleh, tidak akan boleh lagi terjadi dalam penerbangan United Airlines," kata Munoz saat diwawancarai stasiun televisi ABC, seperti dilansir dari BBC.

Dalam wawancara, Munoz ditanya apa yang akan dilakukan United Airlines jika di masa mendatang seorang penumpang menolak meninggalkan pesawat yang kelebihan kapasitas meski maskapai telah menawarkan kompensasi.

"Kami tidak akan menyuruh aparat penegak hukum untuk mengeluarkan mereka. Mendepak seorang penumpang yang telah memesan dan membayar. Kami tidak bisa melakukannya," ungkapnya.

Munoz juga ditanya apakah David Dao, yang kini menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Chicago, berbuat salah. Ia pun terdiam sejenak, lalu berkata, "Tidak, dia tidak salah".

Menurutnya, Dao adalah penumpang yang telah membayar dan duduk di kursi United Airlines. "Tiada orang yang seharusnya diperlakukan seperti itu. Titik," tutur Munoz.

David Dao, penumpang United Airlines yang diusir paksa.

Sebelumnya, pada Senin, 10 April lalu, Munoz menyebut Dao sebagai seseorang yang "merusak dan membuat rusuh", sehingga para kru maskapai dan aparat polisi Chicago "tidak punya pilihan kecuali menurunkan penumpang dari pesawat."

Sebuah petisi daring menuntut agar Munoz mengundurkan diri. Petisi ini telah ditandatangani lebih dari 60 ribu orang pada Rabu sore, 12 April kemarin.

Imbas lain dari insiden ini, Departemen Penerbangan Chicago menyatakan telah meliburkan salah seorang dari dua petugas keamanan yang memaksa Dao keluar dari pesawat.

Adapun seorang lagi mendapat sanksi skorsing. Sementara itu, Departemen Transportasi AS tengah meninjau apakah maskapai tersebut sudah mematuhi aturan tentang kelebihan kapasitas penumpang. (ren)