Uni Eropa Dukung Kebebasan Bernavigasi di Laut China Selatan
- REUTERS / Stringer
VIVA.co.id – Kerja sama antara Uni Eropa dengan ASEAN sangat bergantung pada berbagai faktor, di antaranya adalah keamanan dan stabilitas di kawasan.
Untuk memastikan hal ini, Uni Eropa terus memberikan bantuan dan dukungan untuk memastikan terciptanya kestabilan tersebut. Salah satu poin penting, terkait keamanan adalah kebebasan bernavigasi yang diterapkan di kawasan perairan Laut China Selatan.
Dalam pandangan Uni Eropa, kestabilan di kawasan ini menjadi kunci utama, mengingat besarnya nilai perdagangan internasional yang melewati perairan tersebut.
"Kami melihat, ASEAN punya sikap yang kuat dalam kebebasan bernavigasi. Tidak saja bagi Indonesia sebagai negara maritim, tetapi seluruh negara-negara anggota lainnya," kata Deputi Sekretaris Jenderal Isu Ekonomi dan Global EEAS, Christian Leffler di Jakarta, Rabu, 12 April 2017.
Leffler mengakui, sebagai sebuah "gerbang" bagi kawasan pasifik dan Samudera Hindia, kawasan Laut China Selatan sangat penting. Sebab, banyak kapal besar yang membawa barang, baik itu ekspor maupun impor yang bertujuan, atau datang ke Eropa, melewati perairan tersebut.
"Ini artinya penting bagi kita untuk menjaganya, baik itu keamanan maupun stabilitas di Asia Tenggara. Sama seperti kita juga melawan pembajakan di kawasan Afrika, kita juga siap untuk membantu hal ini," ujar Leffler.
Ia menegaskan, Uni Eropa juga turut membantu proses perdamaian di beberapa negara Asia Tenggara. Salah satunya adalah di Filipina. Dalam hal ini, Leffler mengatakan, UE sangat mendukung pihak yang memperjuangkan perdamaian di Mindanao, antara pemerintah dengan MLF.
"Jadi, kita selalu berusaha untuk berkontribusi, di mana mereka membutuhkan. Kita mengambil sikap tegas, terkait kebebasan bernavigasi, juga karena ketika kita berkontribusi di sini, maka juga akan berdampak langsung kepada Eropa," ujarnya. (asp)