Saran JK untuk Perdamaian Afganistan: Tiru Aceh
- VIVA.co.id/ Agus Rahmat.
VIVA.co.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi saran supaya pemerintah Afganistan memanfaatkan pengalamannya dalam mendamaikan konflik di Aceh.
Ia pun ingin hal serupa juga dilakukan pihak-pihak yang saat ini masih bertikai di Afganistan. Dalam konflik Aceh, untuk menciptakan perdamaian dibutuhkan strategi mengakomodir setiap aspirasi pihak yang bertikai, sehingga terciptalah nota kesepahaman di Helsinki, Finlandia, antara Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka pada 2005.
"Dalam mencapai perdamaian harus diselesaikan secara adil dan memberikan peran yang sama (kepada pihak yang bertikai). Itu pengalaman kita," kata JK kepada Presiden Afganistan Ashraf Ghani Ahmadzai, di Jakarta, Kamis, 6 April 2017.
Negara bekas jajahan Uni Soviet itu saat ini masih dilanda gelombang kekerasan, meski perang di negara yang berada di Asia Selatan itu resmi berhenti pada 2014.
Ia melanjutkan, strategi menciptakan perdamaian memang hal yang ingin dipelajari Afganistan dari Indonesia.
Afganistan menginginkan sebuah persatuan nasional tercipta di negaranya. Sehingga, perdamaian akhirnya bisa tercipta di negara yang puluhan tahun dilanda perang.
"Kita berdiskusi tentang bagaimana pengalaman Indonesia, dan juga apa yang terjadi di Afganistan. Lebih kepada tukar pikiran untuk menciptakan perdamaian di sana," paparnya.
Perang berkepanjangan yang terjadi di Afganistan telah menghancurkan perekonomian negara. Selain besarnya kerugian yang dihadapi, masalah birokrasi dan korupsi kini menjadi salah satu tantangan terbesar pemerintahan Presiden Ashraf Ghani.
"Gaji pegawai negeri yang rendah membuka peluang bagi beberapa oknum untuk memanfaatkan situasi guna mendapatkan uang secara ilegal. Kondisi tidak aman dan ekonomi tidak menentu inilah menimbulkan moral hazard di Afganistan," kata Ketua Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia, Yon Machmudi kepada VIVA.co.id.