Mantan Pemberontak Menangi Pilpres Timor Leste

Warga Timor Leste antre menunggu giliran di sejumlah TPS, Senin, 20 Maret 2017.
Sumber :
  • REUTERS/Lirio da Fonseca

VIVA.co.id – Francisco “Lu-Olo” Guterres (62) memenangkan Pemilihan Presiden Timor Leste, dengan meraih 57 persen suara yang diumumkan pada Jumat lalu, 24 Maret 2017.

Ia mengalahkan pesaing utamanya, Menteri Pendidikan dan Sosial, Antonio da Conceicao yang hanya mendapat 32 persen. Ketika dinyatakan menang, Lu-Olo bersumpah untuk menjaga perdamaian dan persatuan Timor Leste.

Hasil yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum Timor Leste ini, seperti dikutip SCMP, Minggu 26 Maret 2017, masih perlu diperiksa oleh pengadilan banding sebelum mereka resmi.

Pengakuan kemenangan Lu-Olo datang dari kunjungan da Conceicao ke kediamannya, dan mengakui hasil akhir pemilu. “Dia (Lu-Olo) adalah seorang pejuang gerilya. Dia layak mendapat kepercayaan rakyat dan saya akan selalu menghormatinya,” kata da Conceicao.

Lu-Olo, kemudian menyambut baik konsesi tersebut. “Saya akan menjadi Presiden bagi seluruh rakyat Timor Leste, bahkan, mereka yang tidak memilih saya sekali pun. Tekad saya terus berjuang untuk perdamaian dan kesatuan bangsa kita," paparnya.

Di dalam Konstitusi Timor Leste, Posisi Presiden hanya sebagai kepala negara dan seremonial saja, sedangkan kepala pemerintahan diemban oleh Perdana Menteri.

Lu-Olo adalah mantan komandan pemberontak semasa negaranya bernama Timor-Timur. Bukan kali ini Lu-Olo berjuang. Sebab, ini merupakan usaha ketiganya untuk memenangkan kursi kepresidenan sejak 2007.

Saat itu, Jose Ramos-Horta, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, mengalahkannya dalam pemungutan suara putaran kedua. Lu-Olo lalu kalah lagi dari Taur Matan Ruak dalam pemilu 2012.

Kemenangannya ini mendapat dukungan kuat dari mantan Presiden dan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, yang masih tetap berpengaruh dalam perpolitikan negara termuda di dunia itu. (asp)