Teror di Gedung Parlemen Inggris , PM Theresa May Dievakuasi
- REUTERS/Toby Melville
VIVA.co.id – Aksi penusukan polisi di depan Gedung Parlemen di Kota London berlanjut pada aksi penabrakan puluhan orang yang berada di Jembatan Westminster, tak jauh dari kantor parlemen. Puluhan orang menjadi korban, satu orang yang merupakan seorang wanita dikabarkan meninggal dunia.
Teror ini membuat panik kondisi di Gedung Parlemen yang sedang menggelar rapat referendum kedua kemerdekaan Skotlandia. Belum dapat dipastikan apakah ini berkaitan atau murni aksi teror.
Koordinator Fungsi Penerangan KBRI Inggri, Thomas Ardian Siregar menginformasikan, belum ada keterangan yang jelas soal jumlah korban dan identitasnya. Juga soal kabar adanya dua korban meninggal.
"Kita belum mendapat informasi yang cukup jelas terkait hal ini. Masih diselidiki, insiden penyerangan ini," katanya yang dihubungi tvOne di Inggris, Rabu siang, 22 Maret 2017.
Dari informasi, setelah melakukan penusukan, pelaku berupaya kabur menggunakan kendaraan dan menabrakan mobilnya ke kerumunan warga yang sedang berada di Jembatan Westminster. Menurutnya, KBRI masih masih mencari informasi apakah ada WNI yang menjadi korban atau tidak.
"Masih selidiki, lakukan monitoring apakah ada warga RI. Kami belum mendapat kejelasan," katanya.
Saat ini katanya, situasi jauh lebih tenang, berbeda dari satu jam lalu, dimana ambulans dan mobil polisi mondar-mandir menuju dan keluar dari lokasi kejadian. Seorang pria yang merupakan pelaku tewas di tempat setelah ditembak polisi.
"Sudah cukup tenang, saya kira polisi langsung melakukan pengamanan, pelaku ditembak di tempat," katanya.
Sementara itu, menurut Ollen Esther, warga Indonesia yang berada di London, terdengar suara tembakan hingga empat kali yang diperkirakan untuk melumpuhkan pelaku. Pelaku, semula terlihat turun dari mobil dan berupaya menerobos gedung parelemen sambil membawa pisau pada pukul 02.45 waktu setempat. Pelaku menusuk polisi yang bertugas di depan gedung. Pelaku kemudian melarikan diri sambil menabrakan warga yang ada di sekitar.
Belum ada keterangan resmi terkait informasi kalau pelaku adalah pria keturunan Asia yang usianya sekitar 40 tahun. Terkait dengan kejadian ini, polisi di Inggris juga bersiaga dengan kemungkinan adanya aksi teror lanjutan. Tapi situasi yang terjadi saat ini telah dianggap sebagai serangan teror.
Kejadian ini tentu membuat situasi di gedung parlemen menjadi panik. Perdana Menteri Inggris Theresa May bahkan langsung dievakuasi tak lama setelah kejadian. Dari lokasi terlihat sebuah mobil jenis SUV berada di pedestrian di jembatan Westminster. Serangan ini dianggap sangat mengagetkan Kota London yang tak pernah terjadi aksi teror karena lokasi selain dekat gedung parlemen juga tempat keramaian yang banyak dikunjungi turis.
"Jembatan ini lokasinya tak jauh dari ikon Kota London dan kantor parlemen," katanya.