Saat Insiden Teror, Parlemen Inggris sedang Bahas Referendum
- REUTERS/Stefan Wermuth
VIVA.co.id – Insiden teror yang terjadi di jembatan Westminster, tak jauh dari gedung Parlemen Inggris pada Rabu, 22 Maret 2017 sekitar pukul 14.00 waktu setempat, terjadi berbarengan saat anggota Parlemen sedang bersidang membahas referendum Skotlandia.
Akibat insiden tersebut, satu polisi dikabarkan menjadi korban penikaman, satu perempuan tewas, dan beberapa orang lainnya luka-luka. Belum jelas siapa pelaku dan apa motivasinya. Namun diduga pelaku lebih dari satu orang. Polisi London dikabarkan berhasil membekuk pelaku.
Menurut laporan Ollen Esther, warga Indonesia yang berada di London kepada tvOne, 12 orang dikabarkan terluka parah akibat insiden teror tersebut. Saksi mata yang diwawancarai BBC, ujar Esther, mengaku mendengar empat kali tembakan. Polisi sudah berhasil membekuk pelaku yang menabrakkan mobilnya pada orang-orang di jalan.
Diberitakan oleh Reuters, saat kejadian, anggota Parlemen Inggris sedang membahas referendum kedua untuk Skotlandia. Menanggapi insiden tersebut, Parlemen Skotlandia memutuskan untuk menunda pembahasan otorisasi pemerintahan. Penundaan tersebut disampaikan oleh Ken Macintosh, Juru Bicara Holyrood Parlemen Skotlandia.
Seluruh anggota Parlemen diminta untuk tetap bertahan di dalam gedung, sementara Perdana Menteri Theresa May sudah berhasil dievakuasi. Area kejadian sudah disterilkan dan petugas keamanan sudah dikerahkan untuk mengamankan situasi di sekitar lokasi.