Indonesia Berharap Perjanjian dengan AS Tak Batal

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Fajar GM

VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia tidak menginginkan Presiden Amerika Serikat Donald John Trump mengubah perjanjian-perjanjian bilateral yang telah disepakati sebelumnya.

"Dengan adanya pemerintahan baru Amerika Serikat di bawah Presiden Trump, tentu kita mengharapkan apakah itu kerja sama komprehensif atau strategis, tetap dilanjutkan, tetap dikembangkan," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto di Jakarta, Senin, 13 Maret 2016.

Menurut dia, sejumlah perjanjian kerja sama penting antara kedua negara disepakati dalam waktu 10 tahun terakhir. Dalam kurun waktu itu, pejabat kedua negara, termasuk kepala negara, saling berkunjung satu sama lain.

Presiden AS Barack Obama berkunjung ke Indonesia pada 2010. Sementara itu, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke AS pada 2015.

"Saat Obama berkunjung, disepakati kerja sama komprehensif yang merupakan kerangka awal untuk kerja sama di banyak bidang. Saat Presiden Jokowi berkunjung, disepakati dijalinnya kerja sama strategis, tidak hanya di bidang pertahanan, namun bidang-bidang lain," ujar Wiranto.

Mantan menhankam/pangab ini menambahkan, permintaan itu telah disampaikan dirinya dengan Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan Jr, yang berkunjung ke kantor Kemenkopolhukam.

Menurut Wiranto, duta besar yang telah menjabat sejak 4 November 2016 itu juga menyampaikan kesepakatannya, supaya pergantian pemerintahan di AS tidak membuat hubungan bilateral kedua negara menjadi memburuk. (art)